Mal makin ramai, tapi kasir sepi. Kok bisa? Fenomena Rojali ternyata nggak cuma soal ekonomi, tapi juga soal kelompok sosial. Yuk kita bongkar bareng!
Menulis bukan sekadar tinta, ia adalah cara merangkul peristiwa.
Parijatah Wetan, Banyuwangi-- Kelompok mahasiswa KKN UMD Parijatah Wetan melaksanakan peresmian program kerja utama ROJALI (Rocket Stove Jawaban Lingk
Trend saat ini mengubah perilaku melihat-lihat di toko offline dan membeli di toko online. Apa dampaknya bagi para pelaku usaha?
APA SALAH ROJALI DAN ROHANA?Membedah Fenomena Keramaian Tanpa Transaksi di Balik Angka Pertumbuhan Ekonomi.Oleh: NR.Fenomena Baru di Pusat KeramaianBe
Rojali, Rohana, Robeli: Belanja di mal bukan sekadar transaksi. Ini bahasa sosial, cerminan daya beli & cara unik hadapi realita ekonomi.
Robeli adalah pahlawan tak dikenal. Mereka menyelamatkan ekonomi mikro di tengah badai inflasi. Kalau semua rombongan bisa akur, mall jadi lebih hidup
Fenomena Rojali dan Rohana diprediksi akan berakhir saat daya beli naik. Mungkinkah Robeli muncul di tengah tekanan ekonomi saat ini?
Parijatah Wetan, Banyuwangi --- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unej Membangun Desa yang bertugas di Desa Parijatah Wetan mengusung program unggula
Ternyata rojali dan rohali juga menyerbu mal Kompasiana
Jika tidak dibantu, kisah ekonomi Rohana dan Rojali saat ini bisa berubah menjadi tragedi.
Mal yang dulu dikenal sebagai pusat belanja kini perlahan berubah menjadi ruang rekreasi sosial. Di akhir pekan, pemandangan para anak muda berkelilin
Mengenal Fenomena Rojali dan DampaknyaPernahkah Anda pergi ke mal atau toko bersama teman-teman, menghabiskan waktu berjam-jam berkeliling, mencoba be
Cerita satire tentang Rojali dan Rohana menghadapi awal Agustus 2025 dengan sisa uang Rp13.000 dan semangat hidup menjelang 17-an.
Rojali dan Rohana hadir bukan untuk menyusahkan toko. Mereka hadir karena ingin tetap merasa menjadi bagian dari kehidupan normal.
Rojali bukan sesuatu yang dilarang, karena mall sendiri tidak hanya sekedar tempat belanja, tapi juga bisa buat healling di akhir pekan.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan perkotaan yang terus bergerak, ada sebuah fenomena menarik yang bisa kita amati, yaitu Fenomena Rojali. Kata ini, yang
Rojali datang untuk berbagai alasan. Misalnya, cari tempat adem, foto-foto buat media sosial, atau sekadar jadi tempat nongkrong murah meriah.
Unilever Indonesia tanggapi fenomena Rojali-Rohana dengan strategi omnichannel dan distribusi kuat untuk menjaga performa penjualan.
Hanya mereka yang bisa membaca arah perubahan dan bergerak cepat yang akan tetap bertahan.