Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Disiplin Jaga Diri Agar Tidak Demensia dan Keluarga Tidak Menjadi Caregiver

17 September 2025   20:59 Diperbarui: 17 September 2025   20:59 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Refleksi Usia Lanjut, Kasih Sayang Aktif, dan Tanggung Jawab Antar Generasi

"Yah, tadi pagi kita sudah jalan-jalan, ingat?"  

Sang anak mencoba meyakinkan. Namun sang ayah hanya menggeleng, lalu kembali bertanya hal yang sama.  

Di situlah kesabaran diuji, sekaligus cinta semakin terasa.

Kalimat pembuka ini bukan sekadar ilustrasi. Ia adalah cermin dari ribuan keluarga yang setiap hari bergulat dengan kenyataan: orang tua yang dulu menjadi pelindung, kini menjadi pribadi yang rapuh, lupa, dan kadang tak mengenali anaknya sendiri.

Sebagai seseorang yang telah melewati usia 60 tahun, saya merasa terpanggil untuk menulis ini bukan dari sudut pandang caregiver, tetapi dari sisi yang jarang dibahas: bagaimana kita, para lansia, bisa mencegah agar keluarga kita tidak perlu menjadi caregiver kita.

Menjadi Tua dengan Martabat: Sebuah Pilihan Etis

Menjadi tua adalah keniscayaan. Namun menjadi tua dengan martabat adalah pilihan. Di tengah meningkatnya angka demensia global, kita menghadapi tantangan besar: minimnya kesadaran, stigma "pikun itu biasa," dan kurangnya sistem dukungan jangka panjang.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 55 juta orang di dunia hidup dengan demensia, dan angka ini diperkirakan akan melonjak menjadi 139 juta pada tahun 2050. 

Demensia telah menjadi penyebab kematian ke-7 secara global, dengan biaya sosial dan ekonomi yang mencapai US$ 1,3 triliun pada 2019, dan diproyeksikan naik menjadi US$ 2,8 triliun pada 2030.

Maka, menjaga diri agar tidak demensia bukan hanya soal kesehatan pribadi, tapi juga bentuk kasih sayang aktif kepada keluarga.

Disiplin Kognitif: Kasih Sayang yang Aktif

Berikut adalah langkah-langkah konkret yang bisa kita lakukan di usia lanjut untuk menjaga fungsi otak dan mencegah demensia:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun