Cara sederhana menjaga cadangan air tanah ternyata bisa dimulai dari halaman rumah. Beginilah saya menabung air hujan.
KKN UMUS 2025 Desa Kuta gelar sosialisasi & praktik biopori di rumah warga, kurangi genangan & olah sampah organik jadi kompos.
Banjir besar Jakarta Maret 2025 menunjukkan krisis tata ruang kota. Lahan resapan menyusut, pembangunan masif tanpa kontrol, drainase tersumbat.
Saat bumi kehilangan pori-porinya karena tertutup beton, air kehilangan jalan pulangnya. Banjir & krisis air tanah menjadi harga yang harus kita bayar
Gerakan biopori di Tasikmalaya perlu didukung warga, bukan karena kewajiban, tapi demi menjaga air tanah dan masa depan ekologis kota.
Mahasiswa KKN-T Unhas sosialisasikan biopori di Desa Alitta untuk atasi genangan air dan sampah organik. Warga mulai menerapkan metode ini
Lubang resapan biopori sebagai solusi inovatif meningkatkan resapan air tanah
Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang mendatangi kantor balai Desa Petungsewu untuk melakukan Survey kondisi lingkungan Spot Perkemahan Petungsewu.
Lingkungan yang bersih akan membuat makhluk hidup di sekitarnya menjadi nyaman dan terciptanya kualitas hidup yang lebih baik
Pelestarian bisa disiasati meski lahan tak ada lagi di kota-kota besar dan serapan air harus jadi pertimbangan
Sumur resapan air ini berfungsi untuk menambah atau meninggikan air tanah, mengurangi genangan air banjir dan mencegah intrusi air laut.
Mudah-mudahan aspirasi saya diakomodasi oleh Pemerintah Kota Depok, setidaknya untuk masa mendatang.