Dari arang sekam dan limbah jamur, saya belajar: pertobatan ekologis bisa dimulai dari tanah kecil tempat kita menanam harapan.
Dalam kecukupan, ada ketenangan, dalam kesederhanaan, ada keindahan, dalam memberi, ada kepenuhan, dalam menghargai, ada keabadian.
Kita tidak boleh menyerah. Selalu ada jalan keluar: Bumi bukan hanya sumber daya, tapi "saudari" kita dalam "rumah bersama" ini
3 Zaman, 1 Diskusi: St. Francis, Paus Fransiskus & aktivis bahas Bumi: humor, edukasi & aksi nyata. #LaudatoSi #BumiBukanAngka
Bencana tidak dimulai di hutan yang gundul. Ia dimulai di hati yang haus akan lebih. Lebih uang. Lebih cepat. Lebih banyak. Lebih baru.
Banjir di Bali dan Wolosambi Nagekeo (dan tempat lain di Indonesia) adalah alarm bahaya yang tidak boleh kita abaikan.
Laudato Si' mengajak kita pada "pertobatan ekologis", perubahan cara pandang dari yang semula antroposentris menjadi biosentris.
Melakukan rencana aksi nyata untuk menyelamatkan bumi rumah bersama
Merawat Bumi bukan demi keuntungan, tetapi sebagai bentuk kasih kepada sesama dan generasi mendatang.
Generational inequity itu cermin ketamakan manusia. Membiarkan segelintir orang tua kaya dan politisi koruptif mengatur permainan, itu bayangan suram.
“Bumi adalah rumah kita bersama—tapi sudahkah kita merawatnya?” 🌍 Observasi kecil di Taman Suropati membuat kita bertanggung jawab untuk merawat bumi
Jika nabi itu pergi, akankah kita tetap bersuara bagi bumi yang terluka? Iman sejati adalah kasih yang membumi dan harapan yang menyala.
Laudato Si menawarkan satu hal yang jarang ada: harapan.
Peranan Paus Franciscus memimpin umat Katolik sedunia untuk melindungi lingkungan hidup dan mencegah perubahan iklim yang membahayakan umat manusia.
Laudato Si' jeritan bumi tersimpan. Menggugah hati, menggugat tindakan. Kita jaga alam, warisan abadi. Untuk anak cucu dan kehidupan ini.
Laudato Si' berdiri tegak sebagai monumen pemikirannya yang paling menggugah. Ensiklik revolusioner ini tidak hanya berbicara tentang perubahan iklim
Laudato Si' adalah warisan profetik Paus Fransiskus dalam menghadapi krisis ekologi dan ketimpangan sosial; kita diajak memiliki kepedulian ekologis.
Paus Fransiskus sangat peduli pada keutuhan ciptaan Tuhan termasuk kelestarian lingkungan yang merupakan masa depan umat manusia.
Hari Bumi tahun ini mengenang warisan besar yang ditinggalkan oleh Paus Fransiskus bahwa panggilan untuk mencintai bumi merupakan bagian dari iman
Jika dunia hari ini terasa terlalu panas, terlalu gaduh, terlalu gelap, mungkin saatnya kita membaca kembali Laudato Si’—dan menjadikannya lentera.