Food reviewer makin menjamur di Indonesia. Profesi baru atau sekadar konten viral? Bagaimana etika dan dampaknya pada dunia kuliner?
Bola masalah yang semula kecil kemudian membesar dan membentuk attention economy dengan anggapan sederhana bahwa tidak viral maka tidak menjual.
Standar etika dalam mengulas makanan adalah sesuatu hal yang sangat penting.
Keberadaan food reviewer atau vlogger, ibarat sebutir obat pada minuman yang bisa menyembuhkan atau membunuh para pengusaha kuliner. Simak di sini!
Etika dalam menulis tentang kuliner bukan hanya mengenai objektivitas, tetapi juga penghargaan terhadap karya seseorang.
Mengulas rasa memang butuh nyali, tapi bukan berarti harus menyakiti
Hal yang menarik dari fenomena ini adalah bangkitnya kesadaran mengenai pentingnya penerapan hygiene pada sektor perhotelan, hingga rumah makan kecil.
Saya ingin berbagi cerita bahwa, sekarang saya menikmati bika ambon, rasanya sudah tidak seperti dulu lagi.
Sebetulnya tidak ada yang salah ketika kita menjadi seorang “food reviewer” atau “food blogger” yang menikmati dan juga memberi ulasan.