Saat menjelajahi media sosial, kita akan menemukan banyak ulasan kuliner yang bertebaran.Â
Saya senang membaca dan melihat berbagai liputan tentang kuliner. Mengapa? Karena ulasan kuliner lebih dari sekadar informasi, bagi saya itu adalah sumber inspirasi.
Saat merencanakan perjalanan ke suatu daerah, saya kerap mencari referensi kuliner khas yang wajib dicoba. Ada kalanya saya tertarik menjelajahi tempat makan yang masih belum banyak diketahui, sebuah hidden gem yang menawarkan keunikan tersendiri.
Berbagai kuliner viral sering bermunculan, dan sesekali saya mencobanya. Bukan karena FOMO (Fear of Missing Out) tetapi saya bisa belajar tentang apa yang membuat kuliner tersebut digemari.
Food Story, Lebih dari Sekadar Ulasan
Tidak banyak food vlogger yang saya follow. Saya memilih beberapa food vlogger yang menurut saya mampu membahas kuliner dengan cara yang menarik, jujur, dan penuh penghargaan terhadap para pembuatnya.
Review makanan bukan sekadar memberi nilai atau menyampaikan pendapat tentang rasa. Lebih dari itu, terdapat seni dalam mengisahkan makanan, sebuah pendekatan yang, bagi saya, lebih tepat disebut sebagai food story.
Ya, food story... itulah yang saya lakukan saat menulis tentang makanan.Â
Saat menulis tentang kuliner, sejatinya saya hanya bercerita. Cerita yang muatannya tentang sejarah hidangan, bahan-bahan yang digunakan, cara pembuatan, penyajian makanan yang unik, dan juga perspektif para pembuatnya.
Saat mendengarkan langsung penuturan dari mereka yang memasak dengan sepenuh hati ada rasa yang tulus dalam setiap masakan yang disajikan.