Saat mendengar kata "laksa," yang terbayang adalah semangkuk hidangan berkuah hangat dengan aroma yang kaya akan rempah.
Ini selaras dengan asal-usul kata "laksa," yang berasal dari bahasa Sanskerta dan berarti "banyak."
Di antara berbagai varian laksa di Indonesia, Laksa Tangerang menjadi salah satu yang unik dan wajib dicoba. Kenikmatan hidangan ini tidak hanya berasal dari cita rasanya yang khas, tetapi juga dari beragam jenisnya.
Laksa Tangerang ternyata memiliki dua varian, yaitu Laksa Nyai dan Laksa Nyonya.
Laksa Nyai dan Laksa Nyonya: Apa Perbedaannya?
Bagi pecinta kuliner, memahami perbedaan antara Laksa Nyai dan Laksa Nyonya akan menambah pengalaman menikmati laksa semakin berkesan.
Laksa Nyai merupakan laksa yang banyak dibuat oleh masyarakat pribumi Tangerang. Hidangan ini menggunakan mi beras sebagai bahan utama, sehingga memberikan tekstur yang lembut dan kenyal. Di dalamnya terdapat kacang hijau dan taburan kucai.
Laksa Nyonya, di sisi lain, lebih banyak ditemukan di kalangan masyarakat peranakan Tionghoa (Cina Benteng). Berbeda dari Laksa Nyai, Laksa Nyonya menggunakan bihun sebagai pengganti mi beras.
Salah satu pilihan tempat untuk menikmati Laksa Nyonya di wilayah Tangerang, adalah Laksa Bihun Cie Ikim. Laksa Bihun Cie Ikim disajikan dengan topping yang cukup meriah, termasuk ayam suwir, telur, udang kering (ebi), emping, tauge, bawang goreng, serta daun kemangi yang harum.
Perpaduan rasa gurih dari kuah, tekstur lembut bihun, serta keharuman daun kemangi membuat setiap suapan begitu nikmat.
