ANTOLOGI ENAM PULUH LIMA (65) PENULIS. Mengenang Penulis Besar Maestro Sastra Anak Indonesia Martinus Dwianto Setyawan
Pendidikan bermutu menyiapkan murid dengan 4C: kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif agar siap hadapi tantangan abad 21.
Anak pintar belum tentu tangguh. Jangan biarkan generasi muda rapuh, siapkan mental & keterampilan hidup untuk dunia yang terus berubah.
Semua orang pasti ingin memiliki masa depan cerah. Salah satu cara adalah dengan menabung emas di pegadaian. Bersama pegadaian mengEmaskan Indonesia.
Mempersiapkan murid menghadapi abad 21 itu bukan pekerjaan semalam. Butuh kebiasaan, dukungan guru, orang tua, dan semangat murid itu sendiri.
Pendidikan bermutu bukan hanya soal kecerdasan, tapi juga empati yang menyiapkan murid hadapi tantangan abad 21.
Bayangkan di kelas anak-anak sibuk berkreasi, berdebat sehat, dan menemukan solusi nyata. STEM bukan sekadar belajar tapi jalan menuju masa depan.
Emas bukan hanya instrumen tabungan atau investasi semata, tetapi juga sebagai modal produktif untuk menggerakkan usaha kecil anda.
Yuk Ikut Gerakkan Pendidikan Bermutu, Hadiahnya Uang Saku Langsung di Kantongmu!
Semakin berkurangnya hutan alami dapat menyebabkan kesehatan orangutan kian terancam.
Duka atas Tari, anak gajah Tesso Nilo, jadi pengingat: satwa liar hanya layak hidup bebas di hutan, habitat aslinya.
Kisah orangutan bernama Susi yang dilepasliarkan di Gunung Tarak, Kalimantan Barat berhasil melahirkan anak diberi nama Sinar
Mengenang Martinus Dwianto Setyawan Penulis Besar Maestro Sastra Anak dan Remaja Indonesia. MengEMASkan Indonesia
Jangan usir gajah dari kebun, tapi pulihkan rumah mereka yang hilang agar kita bisa hidup berdampingan.
Investasi emas kini semudah sentuhan jari. Lewat layanan digital Pegadaian, semua orang bisa menabung emas mulai dari 0,01 gram.
Apresiasi terhadap tulisan berjudul “Tantangan Terbesar yang Dihadapi Gie: Pelajaran Berharga dari Perjalanan Mandiri” karya Dwikaton Singoyudo.
Pegadaian mengEMASkan Indonesia
Jejak Cahaya Dwianto Setyawan
Pesut Mahakam adalah satwa endemik yang hanya hidup di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Namun, keberadaannya sekarang sangat terancam punah.
DWIANTO SETYAWAN PEMIKIR INDUSTRI SASTRA Pegadaian MengEMASkan Indonesia.