Renovasi rumah menjadikan momen penting yang berharga bagi para penghuninya.Â
Ada yang melihatnya sebagai kebutuhan praktis, ada pula yang menilainya sebagai kesempatan mengekspresikan gaya hidup.Â
Mungkin saja beberapa tahun lalu, kita hanya menganggap rumah berfungsi sebagai tempat berteduh dan beristirahat. Kini, rumah juga menjadi cermin identitas, bahkan alat untuk memamerkan status sosial.Â
Fenomena ini semakin terlihat ketika media sosial dipenuhi dengan unggahan before-after renovasi, tips dekorasi, dan video tutorial DIY yang bikin orang merasa "ketinggalan tren" jika rumahnya tidak menarik secara visual.
Bagi sebagian orang, renovasi tidak lagi sekadar memperbaiki kerusakan atau memperluas ruangan. Ini tentang menghadirkan pengalaman hidup yang lebih nyaman, estetis, dan Instagramable.Â
Kebutuhan fungsional sering kali bercampur dengan keinginan psikologis untuk menunjukkan keberhasilan, selera, dan kemampuan finansial.
Renovasi sebagai Investasi
Melihat renovasi dari sisi investasi artinya mempertimbangkan nilai tambah rumah setelah perbaikan.Â
Misalnya, menambah kamar tidur untuk anak, memperluas ruang keluarga, atau meningkatkan kualitas material bangunan.Â
Setiap tindakan ini biasanya meningkatkan harga pasar rumah dan membuatnya lebih mudah dijual atau disewakan. Bagi pemilik rumah, renovasi bisa jadi strategi untuk mendapatkan keuntungan finansial di masa depan.