Mohon tunggu...
Nanang Maulana
Nanang Maulana Mohon Tunggu... Pengajar

Mengajar adalah caraku menanamkan harapan, dan menulis adalah caraku merawatnya. Dua hal yang tak terpisahkan, karena keduanya lahir dari jiwa yang tak pernah berhenti belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengubah Kelas Biasa Jadi Pusat Inovasi: Strategi Pendidikan Bermutu Berbasis STEM untuk Menyiapkan Generasi Tangguh Abad 21

13 September 2025   03:02 Diperbarui: 13 September 2025   03:09 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar: Kegiatan Pembelajaran STEM (Sumber: Canva)

Bayangkan suasana kelas yang penuh energi: siswa sibuk merakit mobil bertenaga balon, menanam sayuran dengan sistem hidroponik, atau merancang game sederhana lewat aplikasi coding visual. Tidak ada wajah jenuh, tidak ada sekadar menghafal teori. Inilah pengalaman nyata saya sebagai seorang guru dalam menghadirkan wajah baru pendidikan bermutu melalui pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) sebuah gerbang menuju generasi tangguh yang siap hadapi tantangan abad 21.

Mengapa STEM Jadi Kunci di Abad 21?

Dalam perjalanan mengajar, saya menyadari bahwa hafalan tidak lagi cukup untuk menjawab tantangan zaman. Dunia menuntut kreativitas, kolaborasi, berpikir kritis, dan kemampuan beradaptasi. Pendidikan STEM memberi jalan agar siswa tidak hanya paham konsep, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Kebijakan nasional pun sejalan dengan kebutuhan ini. Permendikbudristek No.16 Tahun 2022 menekankan pembelajaran berbasis proyek kontekstual, dan Permendikbudristek No.12 Tahun 2024 menekankan keterampilan abad 21 yang harus dimiliki siswa, termasuk kreativitas, kepemimpinan, serta kesadaran sosial. Sebagai guru, saya merasa terbantu karena kebijakan ini memperkuat praktik STEM di kelas.

Ciri Khas Pembelajaran STEM

Dari pengalaman mengajar, ada lima hal yang membuat STEM begitu berbeda dan menarik:

  1. Integrasi lintas disiplin - Sains, teknologi, teknik, dan matematika menyatu dalam kegiatan belajar.
  2. Berbasis masalah nyata - Siswa lebih antusias saat diminta memecahkan masalah sehari-hari.
  3. Project-based learning - Setiap proyek menghasilkan karya nyata yang membanggakan.
  4. Kreativitas dan inovasi - Anak-anak menemukan solusi baru yang kadang tidak terpikirkan oleh guru.
  5. Soft skill berkembang - Saya melihat mereka belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan berempati.

Implementasi di Kelas: Pengalaman Nyata

Beberapa kegiatan STEM yang sudah saya terapkan di kelas antara lain:

  • Mobil Bertenaga Balon: siswa belajar fisika dan kreativitas dari bahan sederhana. Saya terharu melihat wajah mereka berbinar ketika mobil itu melaju.
  • Hidroponik Sekolah: anak-anak merawat sayuran sambil belajar biologi, teknologi sederhana, dan kewirausahaan. Orang tua pun ikut bangga membawa pulang hasil panen.
  • Coding dengan Scratch: meskipun sederhana, siswa merasa mereka seperti "pencipta game." Hal ini memupuk rasa percaya diri dan kebanggaan.
  • Desain Jembatan Mini: siswa berdebat sehat tentang desain terbaik, belajar fisika, geometri, sekaligus kepemimpinan.

STEM dan Pembelajaran Mendalam

Yang membuat saya semakin yakin, STEM membawa siswa pada deep learning. Mereka tidak sekadar menghafal teori, tetapi benar-benar memahami konteks. Saya sering menyaksikan bagaimana mereka bisa mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari belajar dengan sadar (mindful), bermakna (meaningful), dan menyenangkan (joyful).

Sinergi Guru, Murid, dan Orang Tua

Sebagai guru, saya tidak bisa berjalan sendiri. Murid harus aktif, dan orang tua berperan mendukung di rumah. Saat kami membuat proyek hidroponik, orang tua ikut menyediakan botol bekas dan alat sederhana. Dari sini saya belajar bahwa pendidikan bermutu terwujud melalui kolaborasi.

Manfaat yang Saya Rasakan

  • Bagi siswa: mereka lebih percaya diri, kritis, dan siap menghadapi persaingan global.
  • Bagi saya sebagai guru: kelas terasa hidup, penuh ide, dan jauh dari kebosanan.
  • Bagi sekolah dan masyarakat: muncul generasi muda yang bukan hanya cerdas akademis, tetapi juga solutif.

Dari Hafalan Menuju Inovasi

Sebagai guru, saya melihat sendiri transformasi ini. Dari kelas yang dulu hanya dipenuhi hafalan, kini berubah menjadi ruang eksplorasi, penciptaan, dan pemecahan masalah.

Pertanyaannya, apakah kita siap menjadikan setiap kelas sebagai laboratorium kehidupan? Saya percaya jawabannya iya. Karena hanya dengan pendidikan bermutu berbasis STEM, kita dapat menyiapkan anak-anak Indonesia menjadi generasi tangguh abad 21.

Daftar Rujukan

  • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. (2022). Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbudristek.
  • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. (2024). Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Profil Pelajar Pancasila dan Keterampilan Abad 21. Jakarta: Kemendikbudristek.
  • Tim Pelatihan Guru SD. (2024). Karakteristik Pembelajaran STEM: Pelatihan Implementasi Pembelajaran Mendalam melalui STEM. Jakarta: Ditjen GTK.
  • Space Foundation. (2023). STEAM Education Resources. https://www.spacefoundation.org
  • Arts Integration. (2023). What is STEAM Education? https://artsintegration.com
  • Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times. San Francisco: Jossey-Bass.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun