Mohon tunggu...
david
david Mohon Tunggu... Kesederhanaan

bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beradab dan Berilmu

18 September 2024   19:58 Diperbarui: 18 September 2024   19:59 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      Dalam sebuah percakapan dengan seorang mahasiswa yang sedang menempuh studi di luar negeri, dia mengkritik kondisi Indonesia melalui media sosial. Namun, kritik tersebut tidak diterima dengan baik oleh netizen. Banyak yang berpendapat bahwa kritik tersebut tidak beradab, meskipun mahasiswa tersebut sedang menempuh studi doktor. Dari peristiwa ini, muncul pertanyaan: manakah yang lebih penting, beradab atau berilmu?

      Peradaban adalah istilah yang merujuk atas kemajuan suatu masyarakat dalam berbagai aspek, seperti sosial, budaya, politik, ekonomi, teknologi, dan moral. Masyarakat yang dianggap beradab biasanya memiliki tata krama, etika, dan cara hidup yang tertata baik. Dalam bahasa Indonesia, kata peradaban berasal dari kata dasar 'adab', yang berarti kesopanan atau kebudayaan yang tinggi.

      Sementara itu, ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses belajar dan penelitian. Ilmu berkembang melalui eksperimen, observasi, dan metode ilmiah, serta mencakup berbagai disiplin seperti sains, teknologi, dan humaniora.

      Pertanyaan yang sering muncul adalah, manakah yang lebih dahulu: beradab atau berilmu? Ini adalah perdebatan menarik yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang.


Jika pendekatannya:

Berilmu Lebih Dulu: Dalam sejarah manusia, ilmu pengetahuan sering kali menjadi dasar perkembangan adab. Misalnya, pengetahuan tentang pertanian dan pengelolaan sumber daya alam membantu menciptakan tatanan sosial yang lebih kompleks dan tertib. Pengetahuan membawa manusia ke level peradaban yang lebih tinggi dengan adanya kemajuan dalam teknologi, hukum, dan pemerintahan. Dalam konteks ini, ilmu berfungsi sebagai fondasi yang memperkuat tata krama dan etika dalam masyarakat.

Beradab Lebih Dulu: Di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa manusia sudah memiliki adab atau etika dasar sebelum mereka mengembangkan ilmu pengetahuan secara formal. Masyarakat awal mungkin sudah memiliki aturan moral tentang bagaimana berinteraksi satu sama lain, bekerja sama, dan hidup dalam harmoni. Dalam hal ini, adab muncul sebagai hasil dari nilai-nilai sosial dan moral yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Berkembang Bersama: Ada pula pandangan yang menyatakan bahwa beradab dan berilmu berkembang secara bersamaan. Seiring manusia mempelajari lebih banyak tentang dunia, mereka juga memperbaiki cara hidup dan interaksi sosialnya. Pada saat yang sama, ilmu pengetahuan berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan yang ada dalam masyarakat, yang pada gilirannya memperbaiki tatanan sosial.

      Banyak masyarakat tradisional atau suku-suku pedalaman, meskipun tidak memiliki ilmu pengetahuan dalam pengertian modern, memiliki adab dan budaya yang sangat kaya. Meskipun mereka tidak mengembangkan ilmu pengetahuan seperti yang kita kenal, mereka memiliki kearifan lokal yang sangat berharga, seperti pengetahuan tentang tumbuhan obat, pola cuaca, dan kelestarian lingkungan.

       Peradaban besar seperti Mesir Kuno, Yunani, dan Mesopotamia berkembang dengan memadukan ilmu pengetahuan dan adab. Pengetahuan tentang irigasi, astronomi, dan pemerintahan membawa peradaban tersebut ke tingkat yang lebih tinggi. Namun, nilai-nilai etika, seperti keadilan dan harmoni sosial, juga sudah ada sebelum ilmu pengetahuan modern berkembang.

Kesimpulan

      Beradab dan berilmu adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya berkembang secara berdampingan dan saling melengkapi. Suatu masyarakat yang berilmu tanpa adab akan kehilangan nilai-nilai kemanusiaan, sementara masyarakat yang beradab tetapi tidak mengem-bangkan ilmu pengetahuan akan stagnan dan kesulitan dalam menghadapi tantangan zaman. 

      Bagi sebuah peradaban yang matang, ilmu pengetahuan menjadi alat untuk terus maju, sementara adab menjadi panduan dalam mengarahkan penggunaan ilmu tersebut agar tetap selaras dengan nilai-nilai moral dan kemanusiaan. Oleh karena itu, baik beradab maupun berilmu, keduanya sama-sama penting untuk membangun masyarakat yang seimbang, maju, dan berkelanjutan.

      Sekolah dan lembaga pendidikan lainnya menjadi sarana penting dalam menyebarkan ilmu pengetahuan modern, tetapi pendidikan juga harus membekali generasi muda dengan adab yang baik, sehingga mereka tidak hanya cerdas, tetapi juga bermoral dan beretika. 

      Dengan begitu, beradab dan berilmu bukan lagi pertanyaan tentang mana yang lebih dulu, melainkan tentang bagaimana keduanya saling mendukung untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan maju.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun