Mohon tunggu...
Silivester Kiik
Silivester Kiik Mohon Tunggu... Guru - Founder Sahabat Pena Likurai

Hidup hanya sepenggal cerita tentang perjuangan, sekelumit jejak-jejak kaki di bumi, aku, kamu, dan mimpi kita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Kaki dalam Balutan Senja (Kasih Tiada Akhirnya)

26 Maret 2019   22:44 Diperbarui: 26 Maret 2019   22:57 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menunggu untuk digenggam oleh rindu yang tiada akhirnya.

Embun pagi membuka keikhlasan,

mengantarkannya pada terik untuk mensyukurinya.

Begitu pun sang malam dengan ikhlas mengusir balutan senja,

untuk menyudahinya lewat bunga tidur yang mengagumkan.

Kapan kemenangan kasih ini terulang lagi?

derai air mata akan menjawabnya.

Di sini sepi,

Di sini ada rindu.

.........

Selowai, 26 Maret 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun