Seperti yang dilakukan oleh influencer (orang yang memiliki banyak followers di media sosial) dari kalangan muda, yaitu kak Gita Savitri (@gitasav), kak Iman Usman (@imanusman), dan kak Belva Devara (@belvadevara).
Oleh karena itu dalam menyuarakan kebaikan di media sosial, jangan lupa pada "jati diri".
Karena orang yang mengenali dirinya sendiri dan tahu potensi yang ada dalam dirinya, tentu percaya bahwa mereka memiliki "hal" yang bisa mereka berikan kepada orang lain bahkan negeri ini.Â
Dan jangan lupa untuk menyuarakannya di media sosial. Karena dari suara di media sosial itulah, harapannya banyak anak muda yang terinspirasi dan termotivasi dengan apa yang dilakukan.
Bagaimana memulainya ?Â
Mulailah dengan mem-follow orang-orang yang memicu kita untuk terus melakukan hal positif.Â
Dari sini kita bisa mendapatkan motivasi dan inspirasi untuk menjadi pelaku media sosial yang baik. Seperti mem-follow akun milik "idola media sosial" inspiratif yang telah disebutkan tadi, atau akun lainnya yang menurut kita patut untuk diteladani.Â
Selain itu, akun seputar belajar bahasa, beasiswa, organisasi kemasyarakatan, kerelawanan (volunteer) , dan lomba-lomba juga bisa kita ikuti sebagai ajang pengembangan diri.
Kesimpulannya :
Media sosial merupakan platform lintas negara tanpa sekat dimana para penggunanya bisa dengan mudah saling berkomunikasi dan berinteraksi yang membuat peran pemuda sebagai "agent of change (agen perubahan)" semakin terlihat.Â