Mohon tunggu...
Syifa Wulandari
Syifa Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Masih belajar dan mencoba menebar manfaat. Terimakasih sudah mampir dan salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Bangsa di "Pasar" Anak Muda

29 Januari 2019   10:00 Diperbarui: 29 Januari 2019   20:31 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktif di media sosial salah satu bentuk kontribusi terhadap negara / Sumber gambar : Fifteen Design


Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia

Sumber : kominfo.go.id

Dari 143 juta anak muda, 54 persen sudah menggunakan internet. 90 persen anak muda di Indonesia menggunakan internet untuk berselancar di media sosial.  

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan, bapak Suhartono, di Pacific Place, Jakarta, Sabtu (31/3/2018). 


Sumber : merdeka.com

-----------------------------------------

Mengawali artikel dengan data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "anak muda adalah netizen yang paling banyak menggunakan internet". Dan media sosial adalah "Pasar"-nya. 

Ketika ditanyakan tentang kontribusi untuk bangsa. Apa sih yang terlintas dalam benak anak muda sekarang?. Apakah kontribusi itu harus besar dampaknya untuk Indonesia?. 

Mungkin kalau kata anak zaman now "gue mah apa atuh" ?

Banyak anak muda yang "tidak menyadari" bahwa berperan aktif di media sosial adalah salah satu bentuk kontribusi mereka terhadap negara selain belajar dengan tekun, meraih prestasi, mematuhi aturan, aktif berorganisasi, dan kegiatan positif lainnya. Terdengar sederhana, namun berdampak besar di zaman sekarang.

Hal ini karena, sebagai pengguna internet :

Anak muda tidak hanya mendapatkan pengaruh dari media sosial itu sendiri, namun juga memiliki kecenderungan untuk memberikan pengaruh ke sesama pengguna media sosial dalam mengekspresikan dirinya.

Terlebih kemunculan istilah "youtube lebih dari TV" mengartikan bahwa pengaruh internet jauh lebih besar daripada televisi.

Perkembangan media sosial / Sumber gambar : www.ignitesocialmedia.com
Perkembangan media sosial / Sumber gambar : www.ignitesocialmedia.com

Istilah youtuber (pembuat konten di youtube), selebgram (artis di Instagram) yang memiliki ribuan bahkan jutaan followers, tik tokers (pengguna aplikasi tik tok), dan sebagainya merupakan beberapa contoh "idola baru" yang muncul setelah adanya media sosial. 

Sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan pemuda. 

Mereka mampu memberikan pengaruh terhadap para penggemarnya di internet yang berarti : segala tindakan, perbuatan, bahkan gaya hidup mereka menjadi panutan bagi anak muda zaman sekarang. 

Gen Halilintar salah satu youtubers populer di kalangan anak muda / Sumber gambar : Vemale.com
Gen Halilintar salah satu youtubers populer di kalangan anak muda / Sumber gambar : Vemale.com
Inilah salah satu bukti "The Power of Youth" di zaman now. 

Karena itu, sebagai pemuda zaman now yang memiliki "power" di media sosial, kita tidak bisa mengekspresikan diri sembarangan atau seenaknya. Karena siapapun bahkan diri kita sendiri, bisa menjadi role model (panutan) bagi teman - teman atau followers (pengikut) kita.

Lalu bagaimana cara berkontribusi untuk kemajuan bangsa di media sosial ?. 

Kita dapat berkontribusi dengan "menyuarakan kebaikan" sekecil apapun di media sosial, dengan tujuan untuk mempengaruhi teman-teman dan pemuda lainnya. 

Seperti yang dilakukan oleh influencer (orang yang memiliki banyak followers di media sosial) dari kalangan muda, yaitu kak Gita Savitri (@gitasav), kak Iman Usman (@imanusman), dan kak Belva Devara (@belvadevara).

Media Sosial sebagai pasar anak muda / Sumber gambar : desain pribadi
Media Sosial sebagai pasar anak muda / Sumber gambar : desain pribadi
Selain kak Gita, kak Iman, dan kak Belva, masih banyak "idola media sosial" lain yang juga menginspirasi. Seperti kak Tasya Kamila (@tasyakamila), kak Fathia Izzati (@kittendust), kak Andhika Wira (@skinnyfabs), dan lainnya. Mereka semua berkontribusi untuk bangsa dengan caranya masing - masing.

Oleh karena itu dalam menyuarakan kebaikan di media sosial, jangan lupa pada "jati diri".

Karena orang yang mengenali dirinya sendiri dan tahu potensi yang ada dalam dirinya, tentu percaya bahwa mereka memiliki "hal" yang bisa mereka berikan kepada orang lain bahkan negeri ini. 

Dan jangan lupa untuk menyuarakannya di media sosial. Karena dari suara di media sosial itulah, harapannya banyak anak muda yang terinspirasi dan termotivasi dengan apa yang dilakukan.

Bagaimana memulainya ? 

Mulailah dengan mem-follow orang-orang yang memicu kita untuk terus melakukan hal positif. 

Dari sini kita bisa mendapatkan motivasi dan inspirasi untuk menjadi pelaku media sosial yang baik. Seperti mem-follow akun milik "idola media sosial" inspiratif yang telah disebutkan tadi, atau akun lainnya yang menurut kita patut untuk diteladani. 

Selain itu, akun seputar belajar bahasa, beasiswa, organisasi kemasyarakatan, kerelawanan (volunteer) , dan lomba-lomba juga bisa kita ikuti sebagai ajang pengembangan diri.

Kesimpulannya :

Media sosial merupakan platform lintas negara tanpa sekat dimana para penggunanya bisa dengan mudah saling berkomunikasi dan berinteraksi yang membuat peran pemuda sebagai "agent of change (agen perubahan)" semakin terlihat. 

Karena di dalam "pasar anak muda" atau media sosial, pemuda tidak hanya menjadi objek, namun juga merupakan "pelaku" atau subjek yang dapat memberikan pengaruh kepada pemuda lainnya untuk bersama-sama mengisi kemerdekaan dengan "menyuarakan kebaikan" guna mengharumkan nama Indonesia hingga ke seluruh dunia. 

Dengan cara sederhana inilah, kita sebagai anak zaman now dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun