Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia
Sumber : kominfo.go.id
Dari 143 juta anak muda, 54 persen sudah menggunakan internet. 90 persen anak muda di Indonesia menggunakan internet untuk berselancar di media sosial. Â
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan, bapak Suhartono, di Pacific Place, Jakarta, Sabtu (31/3/2018).Â
Sumber :Â merdeka.com
-----------------------------------------
Mengawali artikel dengan data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "anak muda adalah netizen yang paling banyak menggunakan internet". Dan media sosial adalah "Pasar"-nya.Â
Ketika ditanyakan tentang kontribusi untuk bangsa. Apa sih yang terlintas dalam benak anak muda sekarang?. Apakah kontribusi itu harus besar dampaknya untuk Indonesia?.Â
Mungkin kalau kata anak zaman now "gue mah apa atuh" ?
Banyak anak muda yang "tidak menyadari" bahwa berperan aktif di media sosial adalah salah satu bentuk kontribusi mereka terhadap negara selain belajar dengan tekun, meraih prestasi, mematuhi aturan, aktif berorganisasi, dan kegiatan positif lainnya. Terdengar sederhana, namun berdampak besar di zaman sekarang.
Hal ini karena, sebagai pengguna internet :
Anak muda tidak hanya mendapatkan pengaruh dari media sosial itu sendiri, namun juga memiliki kecenderungan untuk memberikan pengaruh ke sesama pengguna media sosial dalam mengekspresikan dirinya.
Terlebih kemunculan istilah "youtube lebih dari TV" mengartikan bahwa pengaruh internet jauh lebih besar daripada televisi.
Perkembangan media sosial / Sumber gambar : www.ignitesocialmedia.com
Istilah youtuber (pembuat konten di youtube), selebgram (artis di Instagram) yang memiliki ribuan bahkan jutaan followers, tik tokers (pengguna aplikasi tik tok), dan sebagainya merupakan beberapa contoh "idola baru"Â yang muncul setelah adanya media sosial.Â
Sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan pemuda.Â
Mereka mampu memberikan pengaruh terhadap para penggemarnya di internet yang berarti : segala tindakan, perbuatan, bahkan gaya hidup mereka menjadi panutan bagi anak muda zaman sekarang.Â
Karena itu, sebagai pemuda zaman now yang memiliki "power" di media sosial, kita tidak bisa mengekspresikan diri sembarangan atau seenaknya. Karena siapapun bahkan diri kita sendiri, bisa menjadi role model (panutan) bagi teman - teman atau followers (pengikut) kita.
Lalu bagaimana cara berkontribusi untuk kemajuan bangsa di media sosial ?.Â
Kita dapat berkontribusi dengan "menyuarakan kebaikan" sekecil apapun di media sosial, dengan tujuan untuk mempengaruhi teman-teman dan pemuda lainnya.Â
Seperti yang dilakukan oleh influencer (orang yang memiliki banyak followers di media sosial) dari kalangan muda, yaitu kak Gita Savitri (@gitasav), kak Iman Usman (@imanusman), dan kak Belva Devara (@belvadevara).
Oleh karena itu dalam menyuarakan kebaikan di media sosial, jangan lupa pada "jati diri".
Karena orang yang mengenali dirinya sendiri dan tahu potensi yang ada dalam dirinya, tentu percaya bahwa mereka memiliki "hal" yang bisa mereka berikan kepada orang lain bahkan negeri ini.Â
Dan jangan lupa untuk menyuarakannya di media sosial. Karena dari suara di media sosial itulah, harapannya banyak anak muda yang terinspirasi dan termotivasi dengan apa yang dilakukan.
Bagaimana memulainya ?Â
Mulailah dengan mem-follow orang-orang yang memicu kita untuk terus melakukan hal positif.Â
Dari sini kita bisa mendapatkan motivasi dan inspirasi untuk menjadi pelaku media sosial yang baik. Seperti mem-follow akun milik "idola media sosial" inspiratif yang telah disebutkan tadi, atau akun lainnya yang menurut kita patut untuk diteladani.Â
Selain itu, akun seputar belajar bahasa, beasiswa, organisasi kemasyarakatan, kerelawanan (volunteer) , dan lomba-lomba juga bisa kita ikuti sebagai ajang pengembangan diri.
Kesimpulannya :
Media sosial merupakan platform lintas negara tanpa sekat dimana para penggunanya bisa dengan mudah saling berkomunikasi dan berinteraksi yang membuat peran pemuda sebagai "agent of change (agen perubahan)" semakin terlihat.Â
Karena di dalam "pasar anak muda" atau media sosial, pemuda tidak hanya menjadi objek, namun juga merupakan "pelaku" atau subjek yang dapat memberikan pengaruh kepada pemuda lainnya untuk bersama-sama mengisi kemerdekaan dengan "menyuarakan kebaikan" guna mengharumkan nama Indonesia hingga ke seluruh dunia.Â
Dengan cara sederhana inilah, kita sebagai anak zaman now dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa.