Akad yang Jelas: Pastikan ada akad (perjanjian) yang jelas antara Anda dan klien mengenai ruang lingkup pekerjaan, target, dan pembayaran.
Membangun Start-up Syariah:Â Konsep start-up syariah semakin diminati.Â
Visi dan Misi Syariah: Bangun start-up dengan visi dan misi yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Misalnya, menyediakan solusi keuangan syariah, platform pendidikan Islam, produk halal, atau teknologi yang membawa kemaslahatan umat.
Sumber Pendanaan Halal: Hindari pendanaan yang melibatkan riba atau praktik yang tidak sesuai syariah.Â
Praktik Bisnis yang Adil: Terapkan praktik bisnis yang adil terhadap karyawan, pelanggan, dan mitra. Hindari penipuan, monopoli, atau segala bentuk eksploitasi. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang menipu, maka dia bukanlah golonganku." (HR. Muslim)
Sedekah dan Zakat: Alokasikan sebagian keuntungan untuk sedekah dan zakat sebagai bentuk syukur dan pembersihan harta.Â
Mencari rezeki halal, baik melalui jalur freelance maupun membangun start-up syariah, adalah perjalanan yang membutuhkan kesungguhan dan ketekunan. Dengan berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah, Insya Allah rezeki yang didapat akan penuh berkah dan membawa manfaat tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI