Gaza, sebuah daerah berpenduduk 1,9 juta jiwa, di Palestina, berada di bawah kendali ketat pihak keamanan Israel dan Mesir. Hanya orang dengan izin khusus yang bisa keluar masuk wilayah itu.
Gaza, seperti komik-komik Joe Sacco banyak bercerita, wilayah tersebut hingga kini masih menjadi medan perang membara antara Israel dan Palestina.
Gaza, mendengar namanya, hal yang terbersit di pikiran orang kebanyakan adalah duka dan doa. Duka membayangkan perang yang tiada berkesudahan dan doa untuk kedamaian yang semoga segera didapat bagi Gaza dan Palestina.
Tentang Gaza dan Palestina, dalam kanal Fiksiana di Kompasiana duka dan doa dirajut menjadi cerita. Menyoal tanah Gaza dalam kanal khusus fiksi itu, ada pilu yang membias, ada harap yang membumbung semoga kedamaian disegerakan, ada doa-doa yang dirajut dalam bait kata, ada semangat kemanusiaan tentang cinta untuk sesama.
Gaza..
Cerita tentangmu tak habis tersisa.
Mencerita Gaza dalam kanal fiksiana, inilah intisarinya:
Luka menganga di tanah Gaza dirajut menjadi prosa oleh Selsa, dalam tulisan singkatnya ia mencoba memotret duka warga Gaza akibat perang yang tak kunjung usai.
"Ini tentang Gaza di mana tanah pasir berdebu oleh desing peluru Israel memanas meranggas sebuas tentara memainkan moncong senapan keberutalan di depan mata." Tulis Selsa dalam prosa.
Menarik untuk diikuti, untuk cerita selanjutnya bisa dibaca di artikel tersebut.