Pemanfaatan Susu Etawa bagi Pasien TB
Tuberkulosis sering menyebabkan penurunan berat badan dan malnutrisi yang memperlambat penyembuhan. Pemberian susu Etawa sebagai tambahan gizi selama pengobatan TB diyakini dapat memperbaiki status gizi dan mendukung pemulihan pasien.
Hasil Penelitian: Efektivitas Susu Etawa
Penelitian  oleh Wijayanti (2014) di RS Paru Jember (True Experimental Design, 14 pasien) menunjukkan peningkatan rata‑rata berat badan sebesar 0,6 kg (p < 0,05) setelah konsumsi susu Etawa 150 ml dalam periode intervensi yang sama. Studi lain dilakukan oleh Nasution dkk (2020)  di Puskesmas Tanjung Rejo yang melibatkan 30 pasien TB paru dan TB MDR. Setelah diberikan susu Etawa 250 ml selama 14 hari, berat badan pasien meningkat signifikan, terutama dari 45 kg ke 47 kg untuk TB paru, dan dari 43 kg ke 45 kg untuk TB MDR (p = 0,049 untuk TB paru, p = 0,047 untuk TB MDR).Â
Mengapa Susu Etawa Efektif?
Susu Etawa mengandung protein lengkap dan mikronutrien penting seperti selenium, zat besi, dan vitamin B yang berperan dalam meningkatkan nafsu makan serta mendukung regenerasi sel. Susu ini juga lebih mudah dicerna dibandingkan susu sapi sehingga sesuai untuk pasien TB yang mengalami gangguan pencernaan ringan. Kombinasi asupan energi dan protein berkualitas tinggi dapat memperbaiki IMT dan status gizi secara cepat, terutama dalam jangka pendek.Â
Kesimpulan
Susu Etawa menunjukkan potensi nyata sebagai intervensi gizi tambahan bagi pasien TB. Penelitian di berbagai wilayah di Indonesia memperlihatkan peningkatan berat badan signifikan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, rekomendasi pemberian susu Etawa secara terpadu selama fase pengobatan aktif (minimal 14 hari) layak dipertimbangkan sebagai strategi dukungan gizi di rumah sakit dan layanan TB.
Sumber:
https://ausnutria-dairy-ingredients.com/about-goat-milk/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI