"Jam ujian telah dimulai" begitulah kira kira bunyi pengumuman yang berkumandang.
Pengurus ujian mulai membagikan kertas ujian kepada kami. Keadaannya begitu hening, hanya terdengar langkah kaki pengawas. Menciptakan suasana yang menegangkan.
"Baiklah anak -- anak, silahkan kerjakan ujian dengan JUJUR dan TELITI, waktu kalian adalah 120 menit. Bagi yang sudah siap silahkan tunggu sampai waktu ujian selesai. Dilarang mencontek," tegas pengawas.
Seisi siswa di ruangan itu mulai mengisi lembar ujian. Hari ini mata pelajarannya PKn, mata pelajaran favoritku. Semua soal itu rasa -- rasanya tidak sulit bagiku. Aku menjawab soal tersebut dengan lancar layaknya aliran air tanpa hambatan.
Tak sampai satu jam, aku sudah menyelesaikan semua soal. Lalu kulihat bagaimana keadaan Andre. Aneh, Andre yang biasanya santai sekarang kelihatan panik dan mukanya pucat. Akupun berbisik kepadanya.
"Psst.... ndre.... Andre...."
Andre langsung menyaut dan mengalihkan pandangannya kepadaku. "Kamu gapapa kan?" kataku.
"Tolong gua, nu. Plisss" Andre memohon padaku
"Tolong apa?" Aku tak tahu apa yang ia inginkan.
"Gue sama sekali gak tau apa jawaban soal ujian ini, nu. Tolongin gue dong."
"Aduh, sorry ya ndre. Bukannya aku jahat, tapi ini ujian akhir ndre. Gak main -- main hukumannya kalo ketahuan nyontek. Lagian kamu sih, udah dibilang ujiannya susah masih aja nyantai kayak pengangguran!" nasehatku pada Andre.