Ramadhan mengajarkan pentingnya pengendalian diri dan konsistensi. Filsuf seperti Rumi mengingatkan kita bahwa perjalanan spiritual adalah proses yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, Ramadhan bukan hanya sebuah periode yang dibatasi oleh waktu, tetapi sebuah awal untuk membangun kebiasaan positif yang berlanjut setelah bulan suci berakhir. Dengan menginternalisasi nilai-nilai yang diperoleh selama Ramadhan, individu dapat menerapkan pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pertumbuhan diri dapat terus berlanjut dan memperkaya perjalanan spiritual mereka.
Marhaban ya Ramadhan, bulan yang membawa berkah dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Dengan setiap amal yang kita lakukan, kita berusaha untuk mencapai akreditasi unggul dalam keimanan dan amal. Mari kita sambut bulan suci ini dengan hati yang bersih dan jiwa yang siap berubah.
Paji Hajju
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI