Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan Dana Pensiun

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Humas ADPI - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Relawan TBM Lentera Pustaka Ritual Edukasi ke Situs Arca Domas Cibalay

29 September 2025   11:38 Diperbarui: 29 September 2025   11:38 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relawan taman bacaan belajar sejarah megalitik (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit dengan menggunakan motor, relawan TBM Lentera Pustaka mengunjungi kawasan Situs Arca Domas adalah situs prasejarah megalitikum di kaki Gunung Salak, Bogor, yang merupakan bagian dari kompleks Situs Cibalay. Sebuah tempat yang diyakini "urang Kanekes" sebagai tempat turunnya nenek moyang mereka. Situs ini berupa punden berundak dengan tatanan batu, dolmen, dan menhir yang dipercaya sebagai sarana pemujaan leluhur. Selain nilai sejarahnya, kawasan ini juga menawarkan pemandangan alam yang asri dan merupakan destinasi wisata edukatif tentang sejarah dan budaya masa lalu. 

Dipimpin Syarif Pendiri TBM Lentera Pustaka, relawan yang terdiri dari Susi, Ai, Gina, Yasin, Zhia, Resa, Farida, Nuraeni, Afifa, dan Dedy dipandu oleh juru kunci Arca Domas, relawan TBM mendapatkan pembelajaran tentang jejak peradaban manusia, di samping melihat langsung jejak-jejak sejarah dan memahami nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh nenek moyang. 

Selain menikmati keindahan alam dan trek bermotor yang menantang, relawan TBM Lentera Pustaka memperoleh pengalaman yang mendalam dalam memahami sejarah, budaya, dan spiritualitas bangsa Indonesia. Sebagai pegiat literasi, situs yang terletak tidak jauh dari TBM Lentera Pustaka bisa menjadi "bahan cerita" ke ratusan anak-anak taman bacaan. 

Dijelaskan bahwa Situs Arca Domas merupakan salah satu peninggalan megalitikum tertua di Indonesia, yang diperkirakan berasal dari masa prasejarah antara 2.000-3.000 tahun sebelum masehi, yang terletak di Kompleks Situs Cibalay, yang juga mencakup situs-situs lain seperti situs Enong Kasang, situs Batu Bergores, dan situs Pasir Manggis. Situs Arca Domas memiliki struktur punden berundak yang memiliki tingkatan, dengan beberapa batu dolmen dan menhir yang digunakan sebagai sarana pemujaan dan persembahan. 

Situs ini diyakini memiliki nilai sejarah yang tinggi dan dianggap keramat oleh masyarakat sekitar, terutama oleh Urang Kanekes, sebagai tempat turunnya nenek moyang mereka, Batara Tunggal. Ada mitos di tempat ini, tentang air kejayaan, curug enteng jodoh, dan sebagainya. Konon dulunya, tempat ini digunakan untuk peribadatan raja-raja dan para penasehat dari Kerajaan Padjajaran dan juga sebagai tempat meditasi untuk ketenangan jiwa. 

Sebagai bagian dari pembelajaran sejarah dan wisata edukasi, para relawan TBM Lentera Pustaka pun memberikan "hormat" kepada alam yang telah memberi pelajaran mengenai kehidupan manusia di masa lampau. Secara rutin, relawan TBM Lentera Pustaka melakukan explore dan adventure ke daerah-daerah di kaki Gunung Salak Bogor. Untuk memahami seluk-beluknya, di samping komitmen belajar seumur hidup. Pegiat literasi dan relawan taman bacaan pun harus belajar, biar tidak merasa puas diri. Salam literasi!

Relawan taman bacaan belajar sejarah megalitik (Sumber: TBM Lentera Pustaka)
Relawan taman bacaan belajar sejarah megalitik (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun