Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan Dana Pensiun

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Humas ADPI - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Survei Dana Pensiun: 62,5 Persen Pekerja Milenial Mau Beli Program Pensiun secara Online

21 Februari 2025   11:18 Diperbarui: 21 Februari 2025   11:18 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surveidana pensiun di pekerja milenial (Sumber: Pribadi)

Akibat gaya hidup, ada yang berpendapat pekerja milenial tidak ingin memiliki program pensiun seperti DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Katanya, pekerja milenial dianggap kalangan "dompet tipis" disebabkan gampang terbuai oleh gaya hidup dan perilaku konsumtif, termasuk hobi nongkrong di warung kopi. Apa benar begitu?

Survei edukator dana pensiun LSP Dana Pensiun (Desember 2024) terhadap 100 pekerja milenial, ternyata menyebutkan  100 persen pekerja milenial menganggap penting program pensiun sebagai persiapan untuk hari tua, saat tidak bekerja lagi. Hanya saja, hasil survei menyebutkan pula 62,5 persen pekerja milenial berminat membeli DPLK atau program pensiun secara online, bukan datang ke pemasaran atau melaui tenaga pemasar. Hal ini menunjukkan pentingnya akses digital yang gampang agar pekerja milenial dan publik bisa memiliki program pensiun.

Saat ditanya lebih lanjut, survei dana pensiun yang dilakukan Syarifudin Yunus ini, menyebutkan 61 persen pekerja milenial sama sekali tidak tahu tentang DPLK.  Bahkan 86 persen responden menyatakan tidak punya dana pensiun atau DPLK untuk hari tuanya. Pesan inti dari kondisi ini, dana pensiun atau DPLK memang harus melakukan edukasi secara massif dan berkelanjutan. Karena faktanya, banyak pekerja milenial yang tidak tahu dana pensiun, apalagi Gen Z.

"Survei dana pensiun di pekerja milenial ini menegaskan dana pensiun atau DPLK di Indonesia dapat tumbuh signifikan apabila focus pada edukasi dan akses digital. Tanpa dukungan kedua hal tersebut, dana pensiun sulit untuk bisa diminati publik. Mau sebagus apapun, bila pekerja tidak tahu manfaatnya, mau gimana?" ujar Syarifudin Yunus, edukator dana pensiun LSP Dana Pensiun hari ini.  

Edukasi dana pensiun menjadi penting, agar pekerja milenial dapat  memahami apa manfaat dana pensiun sebagai kesinambungan penghasilan di hari tua, di saat tidak bekerja lagi. Oleh karena itu, seharusnya edukasi dana pensiun menjadi agenda besar untuk dikampanyekan ke pekerja milenial. Di sisi lain, akses digital atau difgitalisasi pensiun sulit dihindari di era teknologi modern. Karena semuanya serba digital, maka dana pensiun pun harus menyediakan layanan digital khususnya untuk 1) pendaftaran menjadi peserta dana pensiun, 2) perubahan arahan investasi, dan 3) pencairan manfaat pensiun bila jatuh tempo. Selain itu, akses digital pun penting untuk meningkatkan edukasi-komunikasi dan pelayanan kepada peserta dana pensiun.

Survei dana pensiun di kalangan pekerja milenial juga memberikan masukan yang positif, seperti perlunya dana pensiun promosi yang keren, memberi tahu peserta secara rutin, jangan dipersulit saat mencairkan manfaat pensiun, dipermudah untuk menjadi peserta dana pensiun, hasil investasinya harus bagus, dan yang penting akses digital. Karena bila sudha paham dana pensiun, terus mau beli ke mana? Pekerja milenial mengharapkan dapat membeli secara digital.

Terbukti, bahwa untuk meningkatkan kepesertaan dana pensiun dan asset kelolaan maka dibutuhkan edukasi dan akses digital. Agar pekerja milenial bisa memiliki akses ke dana pensiun. Karena pensiun, bukan soal waktu tapi soal keadaan. Mau seperti apa di hari tua? Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun #EdukatorDanaPensiun

Edukasi dana pensiun (Sumber: Pribadi)
Edukasi dana pensiun (Sumber: Pribadi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun