Mohon tunggu...
Syarifaturukiyah
Syarifaturukiyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Murid Abadi

Seorang yanga hanya ingin terus belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelangi yang Tak Lagi Indah

20 Maret 2019   08:19 Diperbarui: 20 Maret 2019   08:22 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

                                                                                                                  

Untuk kalian, saudaraku yang sampai saat ini belum tersadarkan. Yang begitu bahagia menikmati kebebasan yang sejatinya menggerogoti nurani kalian sendiri. Kebebasan yang mengantarkan kalian kian jauh dari fitrah yang kalian dapatkan dari sang Pencipta. Fitrah untuk mencinta dan mendapatkan cinta kepada yang semestinya..

Kalian mungkin menganggap itu adalah kewajaran, yang bahkan menjadi hak yang harus kalian suarakan. Namun pernah kah kalian sadar, apa yang sejatinya kalian dapatkan dari hal yang begitu kalian perjuangankan ? Apakah benar arti cinta yang hakiki, atau hanya goda nafsu birahi...

Kalian terus bergerak, berteriak meminta hak. Namun apakah kalian lupa, bahwa kami juga memiliki hak untuk menyelamatkan bangsa ini dari berbagai ancaman, termasuk penyakit yang saat ini kalian alami, meski belum kalian sadari. Dan yang utama, kami pun punya hak untuk berusaha menghindar dari adzab yang mungkin akan Tuhan turunkan atas dosa besar yang kalian lakukan..

Dengan bangga kalian jadikan Pelangi sebagai simbol.. Suatu hal indah yang dihiasi dengan berbagai warna. Kalian kemas kemaksiatan, terlihat indah dan begitu menyenangkan. Padahal apa yang kalian lakukan menyeret kalian dan bahkan bangsa ini ke dalam keadaan hitam kelam... Pembelaan demi pembelaan terus kalian lontarkan.Yang semuanya hanya "pembenaran" yang menjerumuskan kalian makin dalam ke jurang kesalahan. Yang kelak mungkin menyeret kalian ke dalam penyeselan...

Bukan, bukan maksudku untuk menghakimi.. Bukan juga untuk mencaci. Tapi aku sungguh peduli, dengan "penderitaan" kalian yang belum kalian sadari.. Tidakkah kalian khawatir dengan masa depan generasi bangsa ini? Atau mungkin kalian memang berpikir untuk memutuskan generasi karena memang cinta yang kalian lakukan tidak sejalan dengan harfiah reproduksi... Maaf jika aku terlalu mudah menyimpulkan, tapi bagiku itu adalah sebuah kemungkinan atas kesalahan yang terus kalian pertahankan..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun