"Kelompok remaja merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terhadap penularan HIV/AIDS." Ini ada dalam artikel "Suara Generasi Muda : Sikap dan Saran Remaja Terhadap Pencegahan HIV/AIDS" (Shofiatur Rohmah - Kompasiana).
Pernyataan di atas tidak akurat karena risiko tinggi tertular HIV/AIDS melalui hubungan seksual penetrasi (vaginal atau oral) bukan karena kelompok remaja berdasarkan usia atau umur, tapi karena perilaku, dalam hal ini perilaku seksual, yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS yang dilakukan oleh orang per orang, yaitu:
(1). Laki-laki dewasa heteroseksual (secara seksual tertarik dengan lawan jenis/perempuan) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (vaginal atau anal) tanpa memakai kondom, di dalam nikah, dengan perempuan yang berganti-ganti karena bisa saja salah satu dari perempuan tsb. mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko terjadi penularan HIV/AIDS;
(2). Perempuan dewasa heteroseksual (secara seksual tertarik dengan lawan jenis/laki-laki) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (vaginal atau anal) dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, di dalam nikah, dengan laki-laki yang berganti-ganti karena bisa saja salah satu dari laki-laki tsb. mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko terjadi penularan HIV/AIDS;
(3). Laki-laki dewasa heteroseksual (secara seksual tertarik dengan lawan jenis/perempuan) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (vaginal atau anal) tanpa memakai kondom, di luar nikah, dengan perempuan yang berganti-ganti (seperti perselingkuhan, perzinaan, dll.) karena bisa saja salah satu dari perempuan tsb. mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko terjadi penularan HIV/AIDS;
(4). Perempuan dewasa heteroseksual (secara seksual tertarik dengan lawan jenis/laki-laki) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (vaginal atau anal) di luar nikah dengan laki-laki yang berganti-ganti, dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom (seperti perselingkuhan, perzinaan, dll.), karena bisa saja salah satu dari laki-laki tsb. mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko terjadi penularan HIV/AIDS;
(5). Perempuan dewasa heteroseksual (secara seksual tertarik dengan lawan jenis/laki-laki) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (vaginal atau anal) dengan laki-laki yang sering berganti-ganti pasangan, seperti gigolo, dengan kondisi gigilo tidak memakai kondom, karena bisa saja salah satu dari gigolo itu mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko terjadi penularan HIV/AIDS;
(6). Laki-laki dewasa heteroseksual (secara seksual tertarik dengan lawan jenis/perempuan) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (vaginal atau anal) tanpa memakai kondom dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK), karena bisa saja salah satu dari PSK tsb. mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko terjadi penularan HIV/AIDS.
PSK dikenal ada dua jenis, yaitu:
(a). PSK langsung yaitu PSK yang kasat mata, seperti yang mangkal di tempat pelacuran (dulu disebut lokalisasi atau lokres pelacuran) atau mejeng di tempat-tempat umum, tapi sekarang lokalisasi pelacuran sudah pindah ke media sosial,