Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamus yang Terbakar di Ujung Selang

4 Mei 2025   07:20 Diperbarui: 4 Mei 2025   07:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Api menulis surat cinta dalam abjad hangus---
kita jawab dengan alfabet air:
jet, fog, spray
dan doa-doa yang dikepal jadi hydrant.

Di sini, waktu bernafas dengan respirator:
hitungan detik bukan angka, tapi
jerat napas di balik flashover---
"Evakuasi!" teriak peta suhu
sementara tubuh-tubuh berjaket kuning
menyusup ke rahim asap
untuk menyelamatkan detak jantung
yang tertinggal dalam lemari es
atau foto pernikahan di dinding yang melengkung.

Thermal imaging camera merekam
bayang-bayang malaikat tanpa sayap:
mereka menimbang risiko dengan nozzle,
menukar keringat dengan oksigen tabung,
lalu menabur garam di luka bakar
sebagai ritual anti-keputusasaan.

Kami tak pernah hafal nama kalian---
hanya nomor regu di helm,
atau jejak sepatu boots di lumpur
yang mengering jadi patung
saat sirene meraung lagi.

Tapi di pangkalan,
kopi di termos selalu tersisa
untuk cerita-cerita yang hangus:
"Aku melihat mata anak itu..."
"Kita kalah di lantai tiga..."
"Bendera itu masih utuh..."
---kata-kata yang tak tercatat
dalam laporan resmi.

Hari ini,
kita ukir monumen dari apa yang tak terbakar:
jejak tangan di selang yang lecet,
kawat gigi di mulut petugas muda,
dan sepotong kue ulang tahun
yang tersimpan di truk---
bekal untuk pesta yang tertunda
karena panggilan tugas
lebih dahulu menyala.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun