Mohon tunggu...
SR W
SR W Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia

Yow yow yow

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Kenamaan

9 Agustus 2018   15:04 Diperbarui: 9 Agustus 2018   14:57 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://mediaparahyangan.com/wp-content/uploads/2015/11/kebebasan-saut.jpg

Orang-orang desa ini hanya tau Karseno dari cerita mulut ke mulut, walau begitu, warga desa ini sangat percaya dengan keahlian Karseno, meski sebenarnya mereka belum pernah melihat secara langsung keahlian Karseno tersebut.

Karseno adalah seorang penulis kenamaan yang ceritanya sering dimuat di sebuah koran Internasional, begitu kata beberapa orang ketika ditanyai soal kehebatan Karseno. Tidak ada seorangpun di desa ini yang meragukan keahlian Karseno, walaupun mereka belum pernah membaca sendiri cerita yang dimuat di koran Internasional itu.

Tinggal di sebuah rumah yang dinding-dindingnya adalah kayu jati, peninggalan kedua orang tuanya. Walaupun ia orang terkenal, hidupnya sangat sederhana, begitu orang-orang desa menceritakan kisah tentang seorang penulis kenamaan yang tinggal di desanya. Itu pula yang membuat orang-orang desa ini segan dengan Karseno. Ia adalah pribadi yang tertutup, maklum saja orang terkenal tidak ingin kehidupannya diekspos. 

Beberapa warga pernah melihat rumahnya Karseno disambangi oleh orang-orang dengan jas hitam yang mengendarai mobil-mobil yang juga serba hitam. 

"Paling itu adalah orang-orang yang bekerja di koran Internasional yang sering memuat tulisan-tulisan Karseno sang penulis kenamaan." ucap salah seorang tetangga ketika melihat dua buah mobil yang terparkir sembarang di depan rumah karseno, saat melintasi jalan setapak yang tak jauh dari rumah karseno ketika hendak pulang selepas mencari rumput untuk pakan hewan ternaknya.

Karseno jarang sekali bergaul dengan warga desa. Yang warga ketahui adalah Karseno orang yang sangat berbakti kepada Neneknya, walaupun seseorang yang terkenal, ia tak segan untuk turun ke sawah untuk membantu neneknya. Ia nampak tak peduli meski bajunya terkotori oleh lumpur sawah. 

Karena kesederhanaannya itulah, ketika ada pertemuan warga untuk mengadakan rapat, beberapa warga mengusulkan untuk mengangkat Karseno menjadi kepala desa. Namun, ada juga beberapa warga yang tidak setuju dengan usulan tersebut karena takut mengganggu aktifitas karseno. Beberapa warga yang mengusulkan karseno menjadi kepala desa itu sangat yakin akan kemajuan desanya jika nanti dipimpin oleh Karseno. 

"Lebih baik ditanyakan saja ke orangnya langsung." saran pemimpin rapat, adalah kepala desa yang tahun depan habis masa jabatannya. Ia tidak merasa keberatan jika memang nanti Karseno yang akan menggantikannya. Sebab ia sudah sangat percaya dengan keahlian karseno yang diceritakan dari mulut-kemulut itu.

"Ah tentu saja Karseno tidak mau," jawab seorang warga yang menghadiri rapat tersebut. "Orang sekelas Karseno pantasnya menjadi Gubernur atau paling tidak menjadi Bupati." katanya.

Beberapa hari setelah rapat itu diadakan, isu tentang pengangkatan Karseno pun menjadi topik yang sering kali diperbincangkan warga, di warung jamu, di sawah atau di tempat-tempat perjudian yang ada di desa itu.

Isu tentang Penulis kenamaan yang tulisannya sering dimuat di koran Internasional itu pun tersebar hingga ke desa sebelah, ketenaran Karseno sang penulis kenamaan pun meluas. Kepiawaian dan kesederahanaanya kini tidak hanya diakui oleh warga desa, tempat dimana Karseno tinggal, orang-orang di desa tetangga juga sangat yakin dengan kemampuan Karseno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun