Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Dafa dan Sepeda Merah

27 Agustus 2025   15:27 Diperbarui: 28 Agustus 2025   10:49 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bagus, Dafa. Semangat, ya," kata Bu Guru.
***

Kelompok Dafa memutuskan membuat maket desa ramah lingkungan. Mereka butuh banyak bahan bekas: botol plastik, kardus, kertas, dan lain-lain.

"Siapa yang bisa mengumpulkan?" tanya Mira, ketua kelompok.

"Aku bisa!" sahut Dafa cepat. "Aku akan keliling desa pakai sepeda merahku."

Teman-temannya saling pandang, ada yang ragu. Tapi Mira tersenyum, "Baiklah, Dafa. Kami percaya."

Sejak sore itu, Dafa berkeliling rumah warga. Ia mengetuk pintu satu per satu.

"Permisi, Bu! Ada botol plastik bekas? Saya mau buat tugas sekolah."

Banyak warga yang senang dan memberi. Sepeda merahnya penuh dengan barang-barang bekas. Kadang terlalu berat sampai ia harus turun mendorong.

Ada saatnya ban sepedanya bocor, rantai lepas, bahkan ia terjatuh. Tapi Dafa tidak menyerah. Ia selalu ingat kata Ibu: "Anak hebat bukan berarti selalu menang, Nak. Anak hebat itu yang tidak berhenti berusaha."

***

Akhirnya, hari presentasi tiba. Kelompok Dafa membawa maket desa ramah lingkungan: ada rumah dari kardus, pohon dari botol plastik, sungai dari kertas biru, bahkan ada miniatur taman. Semua orang kagum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun