Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Kemungkinan

26 Juli 2022   08:09 Diperbarui: 26 Juli 2022   21:00 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kita tidak harus berjalan seperti ini atau melangkah ke arah ini
Mungkin aku adalah orang lain
Mungkin kau juga adalah orang lain

Mungkin aku pasien dengan migrain kambuhan di sebuah klinik dan kau dokter yang memeriksaku dan berkata bahwa aku hanya terlalu banyak berpikir

Mungkin aku pengunjung terakhir di sebuah toko pakaian ternama yang aku tahu aku tidak sanggup membeli baju-baju di sana dan kau pramuniaga yang ramah dan aku bisa pergi dengan tenang tanpa membeli apa-apa

Mungkin aku pemotor mabuk yang menabrak mobilmu dan kau keluar dan menyebutku pengendara yang ceroboh dan kita berdebat dan aku jatuh cinta pada matamu untuk pertama kalinya

Mungkin aku seseorang dari kota yang jauh dan kau orang yang kulihat di dalam kereta saat mengunjungi ibu kota dan karena kita tidak saling mengenal jadi aku bertanya-tanya di dalam hati: apakah itu kamu?

Mungkin aku penumpang yang pertama kali naik pesawat dan kau pramugari yang mencoba menenangkanku dan aku suka suaramu dan wangian yang kau pakai

Mungkin di teras toko sepatu yang tutup kita pernah bertemu saat berteduh dan aku menyesal karena tidak sempat menanyakan namamu dan di hari-hari yang lain aku berharap berjumpa lagi denganmu, tapi apa yang sudah kulewatkan?

Mungkin aku adalah sesuatu yang lain
Mungkin kau juga adalah sesuatu yang lain
Mungkin kita adalah kenyataan yang lain
Mungkin aku adalah demam dan kau anjuran minum obat yang diabaikan oleh seseorang

Mungkin aku adalah sisi kiri pipi dan kau airmata bahagia yang selalu jatuh di bagian kanan
Mungkin aku adalah polisi tidur dan kau rambu lalu lintas yang mesti dipatuhi

Mungkin aku adalah kata-kata cinta tak terucap dan kau pelukan paling hangat yang membuat jantung berdebar-debar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun