Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perjalanan Menemukan Kreativitas dan Kesadaran Lingkungan

14 Maret 2023   04:27 Diperbarui: 27 Maret 2023   12:17 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minyak dan soda kaustik dapat menjadi sabun melalui proses kimia yang disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi kimia antara minyak atau lemak dengan larutan soda kaustik atau potasium hidroksida (KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserol. 

Ketika minyak dicampur dengan soda kaustik dalam suhu yang tepat, senyawa kimia dalam minyak dan soda kaustik bereaksi dan membentuk senyawa baru yang disebut sabun. Reaksi ini menghasilkan dua produk utama yaitu sabun dan gliserol. 

Dalam reaksi saponifikasi, asam lemak dalam minyak atau lemak bereaksi dengan basa seperti soda kaustik atau KOH, membentuk senyawa yang disebut sabun.

Asam lemak dalam minyak atau lemak memiliki ujung hidrofilik (cenderung menyukai air) dan ujung hidrofobik (cenderung tidak menyukai air). Ketika asam lemak dicampur dengan soda kaustik atau KOH, basa ini merusak ikatan asam lemak, membentuk garam asam lemak (sabun) dan gliserol. 

Selain itu, soda kaustik juga membantu mengubah pH minyak dari asam menjadi alkali, sehingga memungkinkan reaksi saponifikasi terjadi dengan lebih efektif. Setelah reaksi saponifikasi selesai, sabun yang terbentuk dapat diambil dari campuran minyak dan soda kaustik, kemudian dipotong-potong dan dikeringkan. 

Sabun yang dihasilkan biasanya akan memiliki pH yang tinggi (alkali) dan perlu dikeringkan selama beberapa waktu agar kelembapannya hilang dan sabun menjadi lebih keras dan lebih tahan lama.

Memahami bagaimana reaksi kimia ini terjadi dan bagaimana mengontrol reaksi ini untuk menghasilkan sabun yang berkualitas, siswa dapat memahami konsep-konsep kimia ini, siswa akan dapat lebih mudah memahami materi kimia secara keseluruhan. 

Selain itu, pembelajaran membuat sabun juga menstimulasi kreativitas dan kemampuan inovasi siswa. Dalam proses pembuatan sabun, siswa dapat belajar membuat sabun yang berbeda-beda dari bahan-bahan yang berbeda dan dengan menggabungkan berbagai teknik pembuatan sabun.

Dalam proses ini, siswa akan diajak untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan sabun yang unik dan bermanfaat. 

Selain itu, siswa juga dapat mempertimbangkan penggunaan bahan-bahan alami atau ramah lingkungan dalam pembuatan sabun mereka, sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan inovasi mereka. 

Kemampuan praktikum juga dapat ditingkatkan melalui pembelajaran membuat sabun. Pembuatan sabun melibatkan banyak proses yang harus dilakukan dengan hati-hati dan teratur, seperti pengukuran bahan, mencampur bahan, mengaduk, dan lain-lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun