Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hidup Itu Ringan

15 Mei 2024   22:20 Diperbarui: 15 Mei 2024   22:34 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hidup itu ringan. (Freepik.com)

Hidup itu Ringan

Dalam cinta, hidup menjelma ringan
Pada hati menyalakan pelita abadi
Melukis jagat dengan warna keindahan
Dan jiwamu akan tumbuh, kuat serta bijaksana

"Apakah esensi hidup?" tanya jiwa yang mencari
Dalam kerumunan, seorang tua menggumam
"Hidup tak lebih dari buih dan impian," 
Sementara pemuda berseru, "Hidup adalah tarian!"

Anugerah ilahi, kurnia Tuhan yang memukau
Setiap hela napas adalah undangan ke dalamnya
Menggali dalam-dalam, menyentuh inti cinta
Di mana tiap jiwa menari, lepas dari beban dunia

Di dalam dirimu tersembunyi rahasia kehidupan
Berjalanlah lebih dalam, sampai kau temukan
Cinta yang bersemayam, tujuan dari segala
Oh, nyanyikanlah, "Ya Tuhan, betapa indahnya hidup ini!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun