Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiga Puisi: Agresi ke Irak I & 2 dan Pesan Untuk Para Agresor

25 April 2022   07:54 Diperbarui: 25 April 2022   07:58 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau mulutmu tak pernah usai mengunyah apa-apa yang ada di bawah matahari, maka hanya tanah segenggam tangan bayi yang akan menghentikanmu dalam kematian yang malang. Tidak ada kesedihan yang akan mengikuti pusaramu, sebab semesta telah menutup setiap pintu-pintu nadanya bagi keserakahan yang terpelanting ke jurang neraka.

Sumber: Syafruddin (Shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam (kumpulan puisi), Penerbit Pustaka Refleksi, 2008.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun