Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Relaksasi dan Reduksi Upaya Atasi Arachnophobia pada Anak

19 Maret 2025   12:40 Diperbarui: 19 Maret 2025   12:40 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Phobia terhadap laba-laba (Sumber: theAsianparent)

Relaksasi dan Reduksi Upaya Atasi Arachnophobia pada Anak

Oleh: Suyito Basuki

Tiba-tiba anak lelaki saya berteriak keras kaget sambil melompat "Hiiiiiiii..."  Ada apa?  Oh rupanya ia melihat ada seekor laba-laba kecil di dinding dekat tempat yang mau ia lewati.  Segera ia mencari obat semprot pembunuh nyamuk dan kecoak.  Setelah menemukan obat tersebut, lalu disemprotnya laba-laba yang tidak seberapa besar itu.

Tidak saja dia yang takut pada laba-laba, tetapi juga masnya.  Saya sebagai ayah mereka tidak tahu asal muasal mereka takut laba-laba, padahal sekarang ini mereka sudah dewasa, bahkan masnya sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak lelaki berusia 7 bulan. Tetapi mereka masih takut juga terhadap laba-laba?

 

Akibat Trauma

Orang bisa saja phobia atau rasa takut berlebihan karena berbagai macam hal.  Bisa saja itu terjadi karena kemungkinan mereka memiliki sebuah pengalaman buruk terhadap hal yang membuatnya phobia.

Bagi orang yang memiliki phobia jenis "arachnophobia" ini menurut Halodoc.com terjadi karena trauma atau pengaruh buruk masa lalu.  Misalnya pernah digigit oleh laba-laba dan merasakan pengaruh racunnya pada tubuh.

Atau bisa juga karena ketika masa kecil pernah ditakut-takuti oleh orang dewasa yang berada di dekatnya.  Memang tidak dipungkiri, saat orang dewasa dalam rangka membuat anak menuruti kehendak mereka, maka orang dewasa itu membuat cerita atau menunjukkan sebuah obyek tertentu dan menjadikannya sarana untuk menakut-nakuti anak kecil.

Memang dalam jangka pendek, anak akan menjadi takut menurut dan bergantung pada orang tua.  Tetapi dalam jangka yang sangat panjang, maka pengalaman atau cerita yang menakutkan itu akan membekas dan menjadikan mereka ketakutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun