Matahari mulai menitik diatas kepala.
Angin berhembus menyapu debu di tanah.
Gemuruh suara mesin pun terhenti seketika.
Hanya terdengar langkah kaki berlarian.
Â
Aku pun terbujuk berlari demi secangkir kopi yang sudah dinanti sejak pagi.
Keringat mengucur didahi.
Rasa lelah terobati meski beban berat masih menanti.
Hitam warnamu.
Pahit rasamu.
Tapi nikmatmu sampai keulu hati.
Dan menyatu dalam diri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!