Mohon tunggu...
Sutoto
Sutoto Mohon Tunggu... Insinyur - Orang kampung belajar jadi penulis

Karyawan swasta di bidang TI yang sedang fokus pada enterprise resource planning (ERP), business intelligence, data mining, big data, social media analysis...

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Adu Cepat di Era Media Sosial

9 Oktober 2019   18:34 Diperbarui: 9 Oktober 2019   18:37 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh data interaksi media sosial pada twitter dalam periode 2 minggu (kredit: Drone Empric Academic)

Media sosial, saat ini telah menjadi hal yang lazim bahkan menjadi satu keharusan untuk diikuti oleh remaja milenial. Ataupun siapa saja yang hidup di era milenial saat ini. Terutama bagi mereka yang hidup di perkotaan atau meneliti perilaku masyarakat melalui media sosial. Dari menganalisis data media sosial, dapat ditemukan pola dan perasaan serta suasana masyarakat pada waktu tertentu atas kondisi tertentu. Salah satu data media sosial yang telah banyak dilakukan analisis adalah cuitan masyarakan pada platform twitter.

Karakterisitik Media Sosial

Meski memanfaatkan data media sosial dapat memberikan pemahaman atas kondisi masyarakat pada daerah dan waktu tertentu, namun proses untuk mendapatkan gambaran tersebut tidaklah mudah dan memerlukan pola penanganan yang berbeda denan pola analisis kondisi masyarakat pada dunia nyata. Hal ini dikarenakan secara alamiah media sosial memiliki sifat cepat, instan/spontan, tak berpola. Dalam tulisan ini penulis memanfaatkan open data hasil crawling cuitan pada twitter yang dikumpulkan oleh Drone Emprit Academic (DEA).

Contoh volume harian cuitan pada twitter dalam periode 2 minggu
Contoh volume harian cuitan pada twitter dalam periode 2 minggu

Contoh volume per jam cuitan pada twitter dalam periode 2 minggu
Contoh volume per jam cuitan pada twitter dalam periode 2 minggu

Berdasarkan pengamatan penulis pada visualisasi data pada DEA atas beberapa hash tag atau tanda pagar (tagar) pada twitter dalam periode 18 September hingga 2 Oktober 2019, penulis dapatkan beberapa kondisi berikut:

  • Tagar muncul dan hilang dengan cepat,
  • Terdapat volume yang sangat tinggi di waktu tertentu, namun pada kesempatan lain sangat rendah hingga menghilang sama sekali,
  • Muncul beberapa tagar secara bersamaan bersamaan, yang boleh jadi saling berkaitan (saling menguatkan atau berlawanan), dan mungkin tidak terdapat hubungan sama sekali.

Selain beberapa poin tersebut, tentu terdapat kondisi-kondi lain yang tidak penulis masukkan dalam tulisan ringkas ini.

Kecepatan Sebagai Kunci

Untuk dapat mengambil makna atas perasaan dan reaksi masyarakat pada suatu kasus melalu analisis media sosial, kecepatan menjadi kunci utama.
Karena sifat datanya yang spontan dan cepat menyebabkan keterlambatan dalam melakukan analisis akan berimplikasi pada basinya suatu topik bahasan. Baik karena hilangnya relevansi analisis pada kondisi masyarakat, atau karena telah tertimpa dengan isu lain yang menggusurnya. Sehinnga mengungkapkan makna fenomena yang ada menjadi tidak memiliki nilai lebih bagi masyarakat.

Selain kecepatan dalam analisis, tentunya dibutuhkan hal-hal lain untuk memastikan analisis yang dilakukan objective dan data driven. Seperti adanya ketajaman analisis dalam melihat maksud dari masing-masing tagar atau kalimat yang termuat dalam masing-masing cuitan, juga keluasan analisis. Misalnya memperkaya analisis dengan social network analysis (SNA) atau analisis sentimen (positif dan negatif) atas pesan yang disampaikan.

Catatan: DEA adalah platform open data yang didedikasikan untuk penggiat analisis berdasarkan data media sosial di Indonesia. DEA terwujud dan didukung sepenuhnya oleh Universitas Islam Indonesia (UII).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun