Sebagai perempuan cantik, Mirah tidak sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Bahkan membuat manager pabrik mencintainya, yang akhirnya harus meninggal secara tragis.
Ketika seorang perantau, Bana (Morgan Oey) banyak menolongnya, Mirah kawatir dapat mencelakai Bana. Maka Mirah memutuskan meninggalkan Bana.
Bana yang sangat mencintainya mengejarnya, hingga menemukannya di bekas rumah keluarga Mirah yang sudah kosong.
Film ini memiliki jumpscare yang sangat mengejutkan, meski dimunculkan pada saat yang tepat.
Film ini memang tidak bermaksud mdngamini mitos yang beredar lama di Jawa, namun menjelaskan bahwa seorang dukun (ahli supra natural) bisa saja mencelakai seseorang.
Jadi, sebaiknya seseorang jangan pernah menyakiti orang lain. Agar tidak ada orang yang menaruh dendam dan mencelakainya.
Diperankan dengan apik oleh pemain-pemainnya, namun peran Didi Nini Towok terasa sangat kurang, hanya sebagai nama besar, agar filmnya laris, karena Didi hanya sempat muncul sebentar, ditambah menari untuk memberi latar belakang Jawa yang mistis.
Beberapa adegan terkesan generik, bukan original, sehingga penonton sudah dapat menebaknya.
Secara komoditi hiburan, film ini cukup menarik bagi para penggemar film horror dengan latar budaya Jawa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI