Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Memahami Peran Sutradara dari Mahesa

20 September 2025   05:00 Diperbarui: 20 September 2025   00:46 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahesa (sumber gambar: Valka)

Dengan memahami sebuah naskah, seorang sutradara memiliki alasan yang kuat untuk membuat sebuah film. Karena dia akan sanggup menceritakan isi naskah itu dalam format film.

Seorang sutradara harus mampu menginterpretasi sebuah naskah, berarti memahami dan mengerti "text", memiliki pengalaman mengenai "context" dan memperkenalkan "subtext"nya.

Misal tentang naskah buku Harry Potter, seorang sutradara harus paham tentang perjalan seorang anak muda menuju pendewasaan. Lalu pada "context" muncullah aksi-reaksi.
Seorang sutradara harus mampu menerjemahkan situasi yang berada di luar layar sesuai dengan relevansinya

Contoh lain, tentang film "Godzilla", naskah hanya menyebutkan sebagai dampak dari bom atom. Seorang sutradara harus mampu memperkenalkan "subtext" sebagai monster yang muncul akibat dijatuhkannya bom atom pada sembilan tahun yang lalu. Sehingga menimbulkan trauma pada era 2000-an.

Sedangkan pada film "Dinosaurus", seorang sutradara harus mampu menjelaskan bahwa akibat dari ketamakan manusia dampaknya adalah kehancuran.

Contoh menarik lainnya adalah film "Matrix", selain tertarik pada serunya perkelahian, juga mengingatkan bahwa teknologi digital telah menjajah dan mengendalikan manusia.

Contoh dari film Hong Kong berjudul "Internal Affair", sutradara berhasil memasukkan pengaruh  religi Buddhisme, diantara peristiwa politik yang menghilangkan identitas, akibat terjadinya dualisme antara polisi dan mafia

Contoh dari film Jepang "Exhuma", sutradara harus mampu menciptakan trauma pada hantu Jepang.

Dalam memproduksi sebuah film, seorang sutradara harus mampu bercerita dengan baik, dengan bagus (story telling) yang tepat maupun menggunakan bahasa visual

Pemilihan kata harus disesuaikan dengan target penonton. Misal kata "cakrawala" bisa digunakan kata "kaki langit" atau "horizon".

Pemilihan diksi kata ini juga akan menentukan oergerakan kamera. Penggunaan diksi yang tepat sangat mempengaruhi cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun