Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Fun Walk di HJB ke-541

5 Juni 2023   23:04 Diperbarui: 5 Juni 2023   23:22 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah selesai mengisi bahan bakar di perut masing-masing, kami melanjutkan perjalanan menuju jalan Sudirman. Kami melewati masjid Jendral Sudirman dan museum PETA, juga rumah makan / toko kue tertua Bogor Permai, sebelum mencapai jalan Sudirman, namun museumnya tutup karena hari Minggu.

Tibalah kami di jalan Sudirman yang kondisi jalannya tertutup, karena dijadikan lokasi pawai budaya  untuk menyambut Hari Jadi Bogor (HJB) 541. Jadilah  sebuah pengalaman bagi kami melenggang ditengah jalan, tanpa takut diserempet sepeda motor atau angkot.

Pawai budaya (dok: Rahab)
Pawai budaya (dok: Rahab)

Sesampai ditengah jalan Sudirman kami bersua dengan peserta pawai budaya. Suasana sangat riuh rendah dengan musik dan tari, dari peserta pawai dengan busananya masing-masing, tiap kecamatan saling bersaing untuk tampil terbaik didepan panggung utama, yang dihadiri walikota Bogor, Bima Arya.

Bima Arya (dok: Woro)
Bima Arya (dok: Woro)


Sama seperti kebanyakan pejabat di era Presiden Joko Widodo, sangat humble saat bertemu dengan warganya. Demikian pula walikota Bogor Bima Arya saat bertemu dengan putera ketiga mbak Woro, mereka sempat berjabat tangan dan berfoto bersama.

Peserta pawai beraneka ragam, ada barisan jawara, ada barisan anak sekolah, ada barisan penari, ada peserta dengan pakaian wayang dan pakaian adat berbagai daerah di Indonesia, juga pertunjukan tari naga, tetapi naganya terbuat dari bambu.

Kami berangkat bersembilan, tetapi akhirnya terpencar karena bercampur baur dengan ribuan warga Bogor yang menonton pawai budaya  Untung ada media pesan singkat WhatsApp yang memudahkan kami berkomunikasi. Akhirnya kami dapat berkumpul di markas Demlat, didepan Kopi Kenangan atau Martabak Air Mancur. Suasana bertambah seru ketika ada peserta yang membagikan giveaway balung kuwuk dari lemparan peserta pawai didepan panggung utama. Menikmati camilan gratis memang lain rasanya.

Sekitar jam 10.00 jalan Sudirman sudah dibuka lagi untuk kendaraan, karena pawai budaya  sudah berakhir. Kamipun mengayun langkah menyusuri tepi jalan Sudirman, karena kendaraan sudah berlalu lalang. Dengan melalui pasar Anyar, akhirnya kami tiba juga di Alun-alun Bogor. Sejenak melepaskan lelah sambil ngobrol sana sini, tak terasa sudah tengah hari, tibalah saat berpisah, dan kami pulang ke habitat masing-masing.

Pelajaran yang kami dapat saat beristirahat di Alun-alun Bogor, warga kurang peduli pada kebersihan, meski sudah berkali-kali dingatkan melalui pengeras suara. Jalan Sudirman tempat pawai budaya diadakan juga terpaksa harus mengerahkan staf DLH Bogor untuk memunguti sampah yang dibuang seenaknya oleh warga. Semoga warga makin peduli pada lingkungannya, apalagi tanggal 5 Juni adalah Hari Lingkungan Hidup Dunia (World Environment Day).

Selamat Hari Jadi Bogor ke 541, semoga Bogor yang makin tua terus bersolek. Meski saat ini disebut kota seribu angkot, issue yang santer diluaran kabarnya segera angkot akan digantikan oleh trem di dalam kota seperti kota-kota di Eropa. Selamat tinggal kemacetan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun