Pada abad 21 ini bisnis waralaba sudah memasuki pasar Indonesia, bahkan beberapa tahun sebelum pandemi, saya sempat menghadiri beberapa pameran yang menawarkan bisnis waralaba baik dari luar negeri, seperti Yoshinoya, McDonald, Kentucky Fried Chicken, maupun waralaba dalam negeri seperti Alfa Mart, Kopi Kenangan, Excelso, Sour Sally dan Hok Ben.
Bila Anda ingin membangun bisnis dari nol, buatlah merek sendiri dan berpromosilah semampunya, contoh: Ayam Goreng Mbok Berek, Ayam Goreng Suharti.
Namun bila Anda menghendaki bisnis yang langsung sudah dikenal, maka pilihlah bisnis waralaba (franchise). Beberapa keuntungan memilih bisnnis waralaba:
1. Anda tinggal mengajukan lokasi yang dimiliki sendiri atau disewa. Biasanya harus pada lokasi strategis sesuai hasil survei pemegang waralaba, dan tidak terlalu berdekatan dengan gerai yang sudah ada. Bila lokasi sudah disetujui, tinggal diselesaikan kontrak kerja sama dan pembayaran pemakaian merek dagang.
2. Pemegang waralaba akan memberikan pelatihan teknis, pengoperasian keuangan, persediaan, dan layanan kepada pelanggan.
3. Sudah mendapat produk berkualitas dan standar, dan memiliki SOP sehingga tidak membutuhkan upaya promosi yang terlalu besar, karena merek sudah dikenal atau dikefahui pelanggan. Gerai juga ada dimana-mana sehingga meningkatkan brand awarness.
4. Harga bahan baku yang lebih kompetitif karena dikumpulkan oleh pemilik waralaba sehingga kuantitas pembelian besar dan bisa mendapatkan diskon kuatiti tentunya. Langsung mendapat penyuplai bahan baku yang berkomitmen tinggi.
5. Mudah bekerja sama dengan perusahaan jasa antar (delivery) seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood dan lain-lain.
Jadi melalui bisnis waralaba hampir dipastikan Anda tinggal menunggu besar kecilnya penjualan. Bila penjualan tinggi tinggal menghitung keuntungan bisnis yang diperoleh. Kalaupun ada promosi, sudah diperhitungkan sesuai standar, hingga Anda tinggal menjalankan saja dan tetap menangguk keuntungan.Â
Sebaiknya, sebelum  menentukan memilih bisnis waralaba pelajari dulu dengan matang rencana bisnis (business plan) yang diajukan oleh pemilik waralaba, jangan percaya dengan janji manis keuntungan saja, namun Anda harus mempertimbangkan logisnya rencana bisnis yang diajukan. Tanpa adanya rencana bisnis yang masuk akal, jangan sekali-kali berani mengambil bisnis waralaba.
Namun sebelum menentukan memilih bisnis waralaba, Anda harus memikirkan kekurangannya pula, yakni:
