Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saya Terpaksa Menulis Setelah Menjadi Jurnalis Majalah Kantor

23 Agustus 2025   23:43 Diperbarui: 24 Agustus 2025   05:56 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Tumpeng pada peringatan ulang  20 tahun usia majalah MaOS (foto:dokpri)

Perkenalan saya dengan dunia tulis menulis dimulai sejak saya bekerja di pabrik infus terbesar di Indonesia yaitu PT Otsuka Indonesia. Lokasi perusahaannya terletak di kota Lawang Malang Jawa Timur.

Pada suatu sore di tahun 1999, saya berangkat kerja masuk shift siang. Pada waktu itu saya masih bekerja di bagian produksi. Ketika sedang melewati depan kantor SPSI, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil nama saya. Saya pun masuk ke dalam ruang  SPSI yang sore itu penuh orang yang sedang rapat.

Setelah duduk dan mendengarkan pembicaraan mereka, barulah saya tahu bahwa mereka sedang merencanakan untuk membuat media komunikasi berupa majalah internal perusahaan.

Setelah saya amati orang-orang yang hadir di ruangan itu kebanyakan adalah mereka yang sebelumnya mengikuti lomba poster K3. Mereka adalah para seniman lukis yang telah berlomba menampikan karya lukis berupa poster tema K3 yang baru saja selesai digelar di perusahaan.

Rupanya para karyawan yang memiliki bakat sebagai pelukis dan kartunis ini diajak bergabung membuat sebuah media perusahaan. Tapi saya yang bukan pelukis ternyata juga dilibatkan. Mungkin saya diajak sebagai perwakilan pengurus SPSI. Ketika itu posisi saya memang sebagai anggota pleno di kepengurusan SPSI.

"Sudah lama sekali perusahaan kita ini ingin membuat majalah sebagai media komunikasi." begitu ucap ketua SPSI yang memimpin pertemuan sore itu.

"Hari ini manajemen dan pengurus SPSI telah sepakat untuk mewujudkan rencana tersebut. Oleh karena itu teman-teman kami kumpulkan disini untuk kami ajak sebagai tim redaksi majalah."

"Sebab pengelolahan majalah ini nantinya akan diserahkan kepada karyawan. Oleh karena itu saya minta bantuan teman-teman agar bersedia menjadi bagian dari tim redaksi" begitu lanjut ketua SPSI.

Kami yang hadir di ruangan itu saling pandang dan seperti tidak percaya bahwa kami yang ditunjuk untuk menjadi pengelolah majalah.

Sebab rencana untuk membuat majalah kantor itu memang baru hari itu kami ketahui. Sebelumnya tidak pernah ada bisik-bisik atau slentingan pembicaraan bahwa perusahaan akan menerbitkan sebuah media majalah.

Memang sebelum ini sudah sempat ada media komunikasi di perusahaan yang diberi nama buletin papan. Buletin ini berupa media informasi sederhana yang berjumlah 4 lembar kertas stensil yang dibendel. Buletin ini berisi informasi seputar ulang tahun karyawan, artikel pendek, dan puisi. Tapi terbitnya tidak menentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun