Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Pemuda

27 Oktober 2021   09:47 Diperbarui: 28 Oktober 2021   06:45 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pemuda adalah mereka yang merdeka dan peka
Membaca realita dengan mata dan jiwa
Melepas atribut harta dan kuasa untuk membuka
Memberi jalan pada sesama yang mungkin papa

Ada yang menggores pena dengan raga
Ada yang mengukir kayu dengan pikir
Semua jalan dilewati agar diharap dan menjaga
Tak ada jalan untuk kembali setelah lahir

Teriakan wahai pemuda diseluruh nusantara!
Bahwa penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi
Tirani memberi mati pada hati dalam tiap perkara
Keadilan harus tegak meski nurani banyak yang bersembunyi

Bangunlah dari tidur panjangmu!
Rentetan sejarah pemuda adalah masa lalu
Saat ini adalah bagian aku, kalian dan mereka
Tinta emas masih banyak yang belum terpakai menulis cerita

Langkahkan kakimu walau selangkah demi selangkah
Karena setiap langkah adalah gerakan fitrah
Dan setiap gerakan hadir pada jiwa yang menyempurna
Biarkanlah jiwa-jiwa itu menemukan jalan yang paripurna

Tak ada lagi waktu untuk berkeluh kesah
Karena sekali lagi!, Inilah saatnya untuk terus maju
Menengok kebelakang adalah jalan sejarah
Sedang hari ini dan esok adalah harapan yang harus menemu

Yakinlah wahai pemuda!
Jiwa muda tak akan pernah mati meski ditelan bumi
Teruslah bergerak dalam siang atau malam, dalam pagi atau senja
Hingga jiwa ini terus menulis narasi-narasi yang tak bertepi

Kobarkan semangatmu wahai pemuda!
Inilah jalan kita, jalan tanpa gentar
Yang tantangan dan goncangan selalu ada
Karena yang muda takan gemetar meski raga terbakar

Luruskan niatmu wahai pemuda!

Agar jalan yang kau tapaki semakin dinanti

Agar nanti atau esok hari selalu berarti

Hingga kelahiran mu memberi api pada setiap jiwa dan sanubari

Salam Pemuda!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun