Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menembus Batas Kebebasan Paripurna

24 Agustus 2018   23:58 Diperbarui: 26 Juni 2020   22:25 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memandang cakrawala yang tenang terasa tegang

Seperti akan datang gelembung riuh gelombang

Mata terpejam hati menghujam dalam hening yang hilang

Sunyi meliputi sepi menguliti bumi dihamparan kenyataan yang lapang

Lapang yang semu karena batas selalu menghadang

Batas memberi waktu  pada kebebasan berkreasi

Meluangkan masa hingga lepaskan gagasan menembus dimensi

Melewati titik diam dan mengarungi sudut pandang yang saling menegasi

Mencari kesimbangan yang hilang dari diri hingga nanti hadir kembali

Ada batas lupa yang mengada dan ada batas pandang yang menghadang diri

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun