Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Dirty Vote, Reportase yang Menyala Abangku

13 Februari 2024   14:58 Diperbarui: 13 Februari 2024   16:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Dirty Vote (tangkapan layar Youtube WacthDoc) 

Dari keseluruhan isi film Dirty Vote, harus diakui bahwa pemilu bersih belum mampu diwujudkan bahkan masih jauh dari harapan. Padahal jika masing-masing kandidat dan tim pemenangannya mempunyai jiwa besar untuk berani mengatakan "Kami salah kami akan perbaiki segera" atau "Kami keliru kami akan luruskan secepat kilat", barangkali tak perlu ada tuduhan, fitnah, kebencian, serangan atau malah menghadirkan elektabilitas berbeda yang di luar dugaan.   

Sayangnya, dari sejak pelaksanaan pemilu dimulai hingga menjelang pencoblosan, tidak satu pun kandidat atau tim pemenangan berani berjiwa besar. Semua kandidat masing-masing berlaku defensif dan menolak mengakui apabila kandidat atau tim pemenangannya melakukan pelanggaran, kekeliruan atau kesalahan. Sepertinya, memang tidak ada jiwa besar dalam politik. 

Oleh karena itu sebagai oase pengganti kebesaran jiwa, reportase dalam film dokumenter Dirty Vote oleh tiga pakar hukum tata negara yang terdiri dari Bivitri Susanti, Feri Amsari dan Zainal Arifin Mochtar layak diteriaki "Menyala Abangku" atas apa yang mereka lakukan untuk menuju demokrasi yang bersih, jujur dan adil. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun