Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Insan Pembelajar

Agung MSG - Trainer Transformatif | Human Development Coach | Penulis Buku * Be A Rich Man (2004) * Retail Risk Management in Detail (2010) * The Prophet’s Natural Curative Secret (2022) 📧 Email: agungmsg@gmail.com 📱 Instagram: @agungmsg 🔖 Tagar: #haiedumain | #inspirasihati

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Risiko Serius Di Balik Data BPS yang Diragukan

7 Agustus 2025   20:42 Diperbarui: 8 Agustus 2025   05:12 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi publik yang kehilangan kepercayaan terhadap data resmi negara di tengah narasi kemajuan ekonomi.|Sumber:BPS

"Angka bisa dihitung, tetapi derita manusia hanya bisa dirasakan oleh hati yang jujur."

Angka kemiskinan turun, pertumbuhan ekonomi naik. Dua kabar ini semestinya membawa kelegaan. Tapi bagi sebagian ekonom, akademisi, dan publik yang lebih kritis, justru sebaliknya: kecurigaan meningkat, kepercayaan terguncang.

Rilis terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut tingkat kemiskinan Indonesia per Maret 2025 berada di angka 8,47%, atau 23,85 juta jiwa. Ini angka terendah dalam dua dekade terakhir. Lebih membanggakan lagi, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 diklaim menyentuh angka 5,12% (yoy), di tengah tekanan global dan krisis sektor manufaktur.

Namun, di balik angka-angka yang tampak "menggembirakan" itu, muncul serangkaian pertanyaan tajam: Apakah ini realitas, atau sekadar pencitraan? Apakah ini statistik, atau strategi komunikasi?

Data yang Dipertanyakan, Risiko yang Mengancam

"Data tanpa kepercayaan hanyalah deretan angka kosong". - Ade FM

Keraguan publik terhadap validitas data BPS bukan sekadar perdebatan akademik. Dalam perspektif manajemen risiko dan tata kelola publik, krisis kepercayaan terhadap data resmi negara bisa menciptakan efek domino. Yaitu, membahayakan dalam jangka menengah hingga panjang. Berikut adalah beberapa risiko utama yang patut diwaspadai:

1. Reputational Risk: Krisis Kepercayaan pada Lembaga Resmi

Jika masyarakat, pelaku pasar, atau mitra internasional mulai meragukan integritas data BPS, maka reputasi institusi statistik nasional terancam. Kepercayaan adalah aset yang sulit dibangun namun mudah runtuh.

"Begitu publik kehilangan kepercayaan pada data, maka seluruh kebijakan berbasis data akan ikut diragukan," ujar Dr. Rani Widjaya, pakar kebijakan publik dari UI.

Reputational risk ini tak hanya membayangi BPS, tapi juga merembet ke pemerintah pusat. Terutama, karena data tersebut menjadi fondasi pidato kenegaraan dan nota keuangan Presiden menjelang 17 Agustus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun