Mohon tunggu...
Sumardinsyah
Sumardinsyah Mohon Tunggu... Penulis - Pencari Inspirasi

Penulis lepas pada media online lokal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bukit Doro Peti... Bukit Mistis dan Potensi Wisata Eksotik

7 Maret 2021   22:16 Diperbarui: 7 Maret 2021   22:55 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Doro Peti tampak kejauhan|Dokumentasi pribadi

Doro dalam bahasa Indonesia artinya Gunung. Tapi yang dimaksud disini bukanlah gunung tapi bukit. Karena penggunaan kata Doro pada bahasa Mbojo di sematkan pada bukit dan gunung tentunya. Secara kasat mata nantinya bisa dibedakan penggunaan kata Doro antara gunung dan bukit.

Satu setengah jam perjalanan dari Dompu menuju arah utara pulau Sumbawa. Secara administratif masuk ke wilayah desa Doropeti. Berada di sebelah timur desa yang berhadapan dengan laut di sisi selatannya.

Bukit Doro Peti menjadi ikon khas desa yang berada di selatan kaki gunung Tambora. Dinamakan Doro Peti karena dulu diyakini di bukit ini tersimapat sebuah peti yang berisi harta peninggalan penduduk kerajaan terdahu. 

Aroma mistis terasa ketika ada cerita bahwa peti itu tidak akan bisa ditemukan meskipun dicari. Desas desusnya pernah dulu ada yang menemukan peti itu dengan tidak sengaja karena ada yang membimbingnya. Wallahualaam,...

Untuk menuju puncak bukit Doro Peti, tidak perlu treking karena bisa dicapai dengan motor. Jalur yang dilewati sebemarnya cukup menanjak dengan kemiringan sekitar 45⁰ - 60⁰. Bila ingin treking, waktu tempuhnya sekitar 15-20 menit.

Jalur treking sebelah utara bukit|Dokumentasi pribadi
Jalur treking sebelah utara bukit|Dokumentasi pribadi

Setelah melewati ladang dan hutan yang tidak begitu lebat, lelah akan terbayar setelah sampai dipuncak bukit. Mata akan terasa segar ketika melihat berbagai ciptaan Tuhan yang ada.

Di sebelah selatan bukit terhampar luas Teluk Saleh. Dikejauhan tampak beberapa pulau kecil yang masuk dalam wilayah kabuapten Sumbawa, NTB. Bila malam terlihat deretan lampu yang menyala di lautan. 

Lampu-lampu tersebut milik para nelayan yang sedang menangkap ikan. Sisi timur kita akan di suguhi pemandangan yang indah dimanjakan dengan pemandangan Tanjung Asmara dengan pantai pasir putih yang menghampar. 

Kemudian sisi utara kita bisa memandang Gunung Tambora yang bila cuaca cerah tanpa berawan akan nampak kaldera yang panjang. Tidak ketinggalan bagian barat ada desa Doropeti seperti nama bukit ini.

Dokumentasi pribadi|View Tanjung Asmara dari bukit Doro Peti
Dokumentasi pribadi|View Tanjung Asmara dari bukit Doro Peti

Dokumentasi pribadi|Memandangi sawah dari atas
Dokumentasi pribadi|Memandangi sawah dari atas

Dokumentasi pribadi|Tampak desa Doropeti dengan pabrik gula dikejauhan
Dokumentasi pribadi|Tampak desa Doropeti dengan pabrik gula dikejauhan

Dokumentasi pribadi|Foto Puncak Gunung Tambora dari kaki bukit
Dokumentasi pribadi|Foto Puncak Gunung Tambora dari kaki bukit

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Saat ini lereng utara bukit sebagian ada yang dibuka untuk lahan jagung. Sayangnya masyarakat tidak sadar dengan potensi lebatnya hutan yang di miliki bukit ini. Dengan adanya hutan ini, selain sebagai wisata pemandangan juga berfungsi untuk penahan longsor. Sebaiknya cukup dikaki bukit saja yang ditanamin.

Dokumentasi pribadi|Lereng sisi utara bukit Doro Peti yang di tanamin jagung
Dokumentasi pribadi|Lereng sisi utara bukit Doro Peti yang di tanamin jagung

Kembali ke masyarakat sekitar bukit Doro Peti untuk kepeduliannya melestarikan hutan. Seharusnya pembukaan lahan pertanian terhadap potensi wisata seperti ini tidak diijinkan. 

Harapannya tidak terjadi pembukaan lahan bukan di bukit ini saja tapi keseluruhan wilayah Dompu khususnya dan Indonesia umumnya.

Pembatasan lahan yang dibuka harus dilakukan demi kelangsungan sumber daya hayati yang ada. Tentu saja dengan memperhatikan faktor ekonomi masyarakakat sekitarnya. Sinergi antara peran pemerintah serta dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk kelestarian hutan.

Semoga....

Foto : Irfan Munandar, Muhajirin, Alan Wildan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun