Baca juga:
Jejak Perjuangan Perempuan dalam Kemerdekaan Republik Indonesia
Generasi Pasca-Kemerdekaan/Orde LamaÂ
Setelah proklamasi kemerdekaan, perjuangan anak muda tidak berhenti. Generasi pasca-kemerdekaan menghadapi tantangan mempertahankan kedaulatan yang baru diraih. Agresi militer Belanda II pada 1948 dan berbagai pemberontakan daerah menguji kekompakan bangsa. Anak muda menjadi ujung tombak dalam medan tempur, diplomasi internasional, dan penguatan identitas nasional.
Kehidupan generasi muda pada periode ini lebih banyak diwarnai oleh generasi baru, yaitu Baby Boomers yang lahir antara tahun 1946-1964. Disebut Baby Boomers karena angka kelahiran mereka yang tinggi seperti ledakan setelah populasi manusia banyak yang musnah akibat Perang Dunia I dan II. Sebagai generasi yang baru lepas dari malapetaka perang, Baby Boomers membawa hasrat untuk membuat perubahan dan kemajuan sosial. Berbeda dengan pendahulunya yang kompak dan loyal, generasi ini justru lebih memprioritaskan pemenuhan pribadi dan lebih mementingkan diri sendiri. Oleh karena itu, mereka banyak melakukan inovasi di luar  bidang politik terutama seni dan teknologi.
Indonesia yang masih dilanda perang kemerdekaan, patriotisme Baby Boomers diekspresikan selain di medan perang juga di bidang seni dan budaya. Chairil Anwar, misalnya, dengan puisinya "Aku" mencerminkan semangat pantang menyerah yang membara. Di bidang musik dan seni rupa, anak muda mulai mengekspresikan identitas Indonesia yang merdeka dan bebas dari pengaruh kolonial. Ini menjadi bagian dari upaya membangun kebanggaan nasional dan menyatukan perbedaan.
Gerakan mahasiswa juga mulai tumbuh di masa ini. Mereka tidak hanya terlibat dalam isu-isu politik luar negeri, tetapi juga mulai mengkritisi kebijakan dalam negeri yang dianggap mengancam integritas bangsa. Aktivisme mahasiswa menjadi salah satu kekuatan moral yang menjaga agar arah pembangunan sesuai dengan cita-cita kemerdekaan.
Konteks politik pada masa ini penuh gejolak. Konfrontasi dengan Malaysia (1963–1966) misalnya, memperlihatkan bagaimana generasi muda menjadi bagian dari politik luar negeri yang agresif. Namun, dinamika politik dalam negeri yang semakin memanas menjelang akhir era ini juga memperlihatkan adanya polarisasi di kalangan pemuda. Meskipun tidak terlibat langsung dalam perjuangan kemerdekaan, ekspresi kepeloporan Baby Boomers Indonesia ini membuktikan bahwa  mempertahankan kemerdekaan juga memerlukan energi yang sama besarnya dengan merebutnya. Mereka mengisi kemerdekaan dengan pembangunan awal, penguatan budaya dan diplomasi, sambil tetap waspada terhadap ancaman yang datang baik dari dalam maupun luar negeri.
Generasi Orde BaruÂ