Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Pemerhati Isu-isu Pangan Lokal, mantan Peneliti Litbang Kompas

Senang menulis isu-isu pangan, lingkungan, politik dan sosbud kontemporer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kontribusi Islam Terhadap Tradisi Literasi Nusantara

29 Desember 2023   05:50 Diperbarui: 29 Desember 2023   05:58 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kontribusi Islam Terhadap Tradisi Literasi  Nusantara

Oleh: Sultani

Negara ini memiliki utang budi yang besar terhadap peradaban Islam dalam soal pengenalan baca tulis pada masa lalu. Ya, sebagian besar masyarakat Nusantara pada masa itu bisa baca dan tulis dengan belajar dari huruf Arab. Aksara Arab masuk ke Nusantara bersamaan dengan masuknya agama Islam pada abad ke-14 Masehi.

Huruf atau aksara Arab yang dikenal di Nusantara pada masa itu adalah huruf Arab gundul, huruf yang didasarkan pada huruf hijaiyah (abjad Arab) yang digunakan untuk menuliskan ucapan Melayu. Beberapa huruf hijaiyah harus dimodifikasi atau ditambah beberapa huruf untuk mengakomodasi bunyi ujaran yang tidak ada di dalam huruf Arab. Huruf-huruf hijaiyah yang sudah dimodifikasi inilah menjadi bentuk huruf Arab gundul yang digunakan masyarakat.

Ketika kerajaan-kerajaan Islam pertama kali berdiri di Melayu, huruf Arab Gundul ditetapkan sebagai abjad resmi kerajaan. Kerajaan tersebut antara lain Samudera Pasai, Kesultanan Malaka, dan Kesultanan Johor. Ketiga kerajaan ini merupakan pelopor dalam menggunakan huruf Arab gundul untuk menulis bahasa Melayu.

Sumber: pikiran-rakyat.com
Sumber: pikiran-rakyat.com

Untuk masyarakat di Pulau Jawa dan Madura, bentuk huruf Arab gundul agak berbeda karena ada modifikasi untuk huruf-huruf tambahan untuk bunyi yang tidak dapat dilambangkan dengan Arab gundul. Huruf ini dikenal dengan sebutan abjad Pegon. Namun, dalam perkembangan selanjutnya semua abjad Arab disebut sebagai Arab gundul termasuk abjad Pegon yang digunakan di Jawa dan Madura.

Sejarah Aksara Arab

Di jazirah Arab terdapat aksara Arab yang sudah berkembang ribuan tahun lalu dan masih digunakan sampai sekarang. Aksara Arab merupakan salah satu sistem penulisan untuk menulis bahasa Arab yang memiliki penutur lebih dari 280 juta orang. 

Aksara ini memiliki pengguna yang sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Pengaruhnya cukup luas di dunia karena digunakan sebagai bahasa resmi oleh 25 negara. Istimewanya, aksara ini menjadi huruf "suci" agama Islam yang digunakan untuk ibadah dan membaca kitab suci al-Qur'an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun