Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Fenomena Gibran sebagai Simbol Kekuatan Politik Jokowi pada Pilpres 2024

21 Desember 2023   06:03 Diperbarui: 21 Desember 2023   06:11 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknik psywar ini bisa berupa propaganda, manipulasi media, dan taktik psikologis lainnya untuk mengubah opini, kepercayaan, atau persepsi publik yang menerima pencalonan Gibran sebagai cawapres dan akan memilihnya dalam Pilpres nanti. Psywar dalam kontestasi politik memang banyak digunakan untuk menyerang lawan politik yang tidak dikehendaki untuk menang. Karena itu psywar selalu digunakan secara masif untuk memenangkan dukungan publik atau mengintimidasi lawan supaya kalah.

Sosok Fenomenal

            Hingga sekarang Gibran tetap perkasa melangkah dan beraktivitas sebagai Wali Kota Solo, sebagai Calon Wakil Presiden, sebagai Kepala Keluarga, bahkan sebagai manusia biasa. Setidaknya, hingga sekarang Gibran berhasil melewati masa-masa sulit yang telah mengadang langkah-langkah awalnya menjadi dan calon wakil presiden dalam kontestasi pemilihan presiden. Kemampuan Gibran menghadapi ejekan dan cemoohan yang motifnya jelas-jelas hendak mendiskreditkan sosoknya menjadi sebuah fenomena politik baru dalam kontestasi kepemimpinan nasional di republik ini.

            Penampilan-penampilan Gibran di depan publik tetap terlihat santun dan sabar  meskipun raut mukanya terlihat tegang, cemas, dan tentu saja lelah. Kakak dari Kaesang Pangarep ini seolah ingin melepaskan seluruh beban politik dan tekanan sosial yang dihadapi, namun harus ditahan lantaran ada yang menginginkan dia tetap sabar dan melakoni semua cobaan ini. Upaya-upaya untuk mengatasi tekanan psikologis yang berasal dari dalam diri dan koalisinya sendiri dan tekanan dari lawan-lawan politiknya membuat Gibran mengekspresikan diri melalui sikap dan perilaku yang fenomenal. Ekspresi tersebut cukup efektif memancing simpati publik yang bermuara pada keuntungan elektoral baik untuk dirinya sendiri dan Prabowo Subianto maupun untuk Koalisi Indonesia Maju.

            Sikap Gibraan yang tenang dan tetap santun menghadapi cemoohan dan hinaan dari lawan-lawannya berubah menjadi energi yang menyerap simpati yang besar terhadap dirinya. Simpati publik ini lambat laun berakumulasi menjadi daya tarik sendiri terhadap  sosok Giban. Di balik wajah dan gayanya yang lugu, kampungan, dan plonga-plongo justru menyiman aura politik yang sangat kuat, yang tidak dimiliki oleh kedua rivalnya, Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md.

            Gibran adalah sosok yang sudah digadang-gadang oleh beberapa kekuatan politik untuk menjadi daya tarik elektoral dalam Pilpres maupun Pemilu 2024.  Semenjak dirinya terpilih menjadi Wali Kota Solo 3 tahun lalu, nama Gibran langsung berkibar dengan cepat di panggung politik nasional. Jabatan-jabatan strategis di atas jabatannya sekarang pun sudah diiming-imingi oleh partai politik, termasuk PDI Perjuangan. Bahkan, posisi Gibran sebagai cawapres yang dianggap penuh dengan kontroversi sekarang juga pernah diiming-imingi untuknya.


Sumber: JPNN.com
Sumber: JPNN.com

            Pamor politik Gibran yang begitu cemerlang sekarang tidak terlepas dari pengaruh sosok sang ayah, Joko Widodo, Presiden RI sekarang. Jokowi saat ini menjadi sosok paling kuat secara politik, pemegang kuasa tertinggi semua lembaga politik di negara ini, dan memiliki pengaruh yang luas di semua lini politik bangsa ini. Gaya komunikasinya yang santun dan lembut berlawanan dengan strategi politiknya yang tegas dan berdampak nyata. Prinsipnya pada harmoni dan konsolidasi politik dengan semua kekuatan politik di luar dirinya membuat Jokowi sangat lihai dalam memenangi strategi politiknya.

            Tampilnya Gibran secara mendadak ke dalam kontestasi Pilpres 2024 sudah pasti direstui oleh ayahnya ini. Jokowi tidak akan menyodorkan Gibran begitu saja kepada Prabowo tanpa kalkulasi politik jangka pendek maupun jangka panjang. Gibran adalah simbol kekuatan politik Jokowi. Simbolisasi politik ini tidak sekadar pamer kekuatan tetapi juga merepresentasikan kelihaian sang maestro politik dalam mendepak lawan-lawannya pada kontestasi politik ini.

            Harus kita akui, para sosok kandidat yang paling dinanti kiprahnya saat ini adalah Gibran walaupun banyak juga yang tetap menyangsikan kompetensinya di hadapan publik. Banyak pendukungnya ingin sekali menyaksikan Gibran berorasi, berdebat, berertorika, dan menyampaikan gagasannya secara lugas di hadapan publik negara ini. Boleh jadi, mereka hanya berharap Gibran bisa melakukan itu dengan santun, tenang, dan lancar. Penampilan debat perdana Gibran dalam program Debat Cawapres pada 22 Desember 2024 akan menjadi kekuatan paripurna Gibran untuk membalik cemoohan dan hinaan lawan-lawan politiknya selama ini.

Sumber: Antaranews.com
Sumber: Antaranews.com
Gibran sudah membuktikan bahwa dirinya kuat dan tahan banting terhadap semua model psywar yang diarahkan kepada dirinya selama ini. Dia masih bisa tampil prima di hadapan publik menyampaikan program-programnya secara lugas. Gibran tetap berkampanye dengan gaya dialogis yang menjadi ciri komunikasi politiknya ketika menyapa pendukungnya. Artinya, sebagai sosok yang paling muda dalam kontestasi Pilpres 2024, Gibran bukanlah sosok yang akan bersembunyi di balik punggung Jokowi yang menjadi sosok pelindungnya. Setidaknya, Gibran mampu meyakinkan publik dan pendukungnya bahwa dia berkompeten dan siap berkompetisi hingga hari pemilihan pada 14 Februari 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun