Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Fenomena Gibran sebagai Simbol Kekuatan Politik Jokowi pada Pilpres 2024

21 Desember 2023   06:03 Diperbarui: 21 Desember 2023   06:11 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Jokowi effect ini sebetulnya sudah muncul semenjak Pilpres 2014 melalui efek ekor jas Jokowi terhadap peningkatan elektabilitas parpol pengusungnya. Namun, Jokowi effect menjelang Pilpres 2024 ini merupakan fenomena politik yang menarik karena kekuatan Jokowi justru terasa semakin kuat di ujung masa kekuasaannya. Pada umumnya, pamor seorang presiden akan luntur secara perlahan-lahan sebelum masa kekuasaannya berakhir. Dan ketika berakhir, mantan presiden ini kekuatannya hanya tinggal sejarah.

Jokowi effect inilah yang sekarang menjadi pangkal problem politik yang menggelayuti perhelatan pilpres sekarang. Para pendukung militan Jokowi yang masih loyal saat ini merupakan salah sumber kekuatan di balik Jokowi effect sekarang. Dan kekuatan inilah yang selalu diperebutkan oleh PDI Perjuangan dan Gerindra sebelum kedua partai ini mendeklarasikan capresnya masing-masing. Ketika Gibran dipasangkan dengan Prabowo sudah bisa dipastikan bahwa kekuatan Jokowi effect akan dimobilisir untuk kepentingan pasangan nomor urut 2 ini.

Harus diakui bahwa Jokowi effect itu nyata adanya. Bukan mitos yang hanya ingin mengagung-agungkan nama Jokowi. Terbukti, setelah pasangan calon presiden dan wakil presiden disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum, kekuatan PDI Perjuangan sebagai partai penguasa langsung menyusut. Partai ini gagal memobilisir pemilihnya untuk mempertahankan elektabilitas Ganjar. Alih-alih bertambah, elektabilitas Ganjar malah merosot setelah partai ini mulai ditinggalkan oleh pemilih militan Jokowi, entah itu simpatisan PDI Perjuangan atau bukan.

Sumber: Tempo.co
Sumber: Tempo.co

Salah satu manifestasi Jokowi effect yang bisa dirasakan adalah ketika para pendukung Jokowi menyatakan tetap setia mengikuti telunjuk Jokowi untuk memilih capres yang dia kehendaki. Hasilnya, komunikasi simbolik Jokowi mengarahkan pendukungnya untuk memilih capres nomor urut 2, Prabowo – Gibran.

Gibran bukan sekadar merepresentasikan aspirasi politik Jokowi pada pilpres kali ini. Gibran adalah manifestasi dari simbol kekuatan politik Jokowi yang  ditunjukkan dengan Jokowi effect. Salah satu penyebab merosotnya elektabilitas Ganjar pasca-penetapan paslon oleh KPU adalah mobilisasi Jokowi effect untuk kepentingan elektoral Prabowo – Gibran. Mobilisasi ini kemudian memicu terjadinya eksodus secara massal para pendukung Jokowi dari Ganjar Pranowo kepada Prabowo Subianto. Eksodus tersebut tidak saja terjadi di dalam tubuh PDI Perjuangan, tetapi juga di daerah-daerah yang menjadi basis kemenangan Jokowi ketika Pemilu 2014 dan 2019. Sekarang wilayah-wilayah yang menjadi kantong suara Jokowi telah mengalihkan preferensi mereka kepada Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Joko Widodo. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun