Mohon tunggu...
Suhendrik Nur
Suhendrik Nur Mohon Tunggu... Freelancer - Manusa biasa yang tak berharap apa-apa

Bergerak di literasi jalanan (Perpustakaan Jalanan) Bambu Pena Indramayu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Seperti Rokok yang Patah

12 Mei 2022   18:32 Diperbarui: 12 Mei 2022   18:37 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rokok edition by Canva


Diambang kata putus yang kau ucap
Ku berusaha mengikhlaskan segala kisah dan kasih
Karena pada akhirnya keduanya harus sama dan sebanding
Antara perjuanganku dan mempertahankan mu
Agar kau paham bahwa kamu itu istimewah
Walapun pada akhirnya kamu hancurkan setengah impian kita berdua dengan sejuta dusta

Malam itu
Kamu mengaku menyerah
Tak mampu lagi kamu menolak perjodohan yang direncanakan orangtua mu
Hingga aku berkata:
Kali ini aku akan mengalah, jika pada akhirnya kamu nenyerah
Kembalilah kepada orang tua mu
Tanpa restu mereka, kita hanya dua pelari dari kenyataan

Sebenarnya aku tahu bahwa
Pertunangan mu itu semua adalah rencanamu
Bahwa orang tua mu tak benar-benar membenciku
Bahwa lelaki yang akan menikahimu adalah sahabat baik ku.

Bahagialah kamu
Aku lelaki, sudah terbiasa dengan segala luka ini

Karena bagiku perpisahan
Seumpama rokok yang patah
Akan tetap ku nikmati walapun hanya sebagian
Yang masih bisa ku hisap dan hembuskan segala kenangan kita

Indramayu, 30 April 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun