Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Pilu Para Ibu di Tengah Berita Corona

18 April 2020   17:35 Diperbarui: 18 April 2020   17:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
satpol pp jember patroli waria - regional.kompas.com

Setiap orangtua punya harapan besar kepada anak-anak mereka. Terlebih seorang ibu. Ia menyertai tumbuh-kembang darah-dagingnya dengan segenap rasa cinta. 

Dari bayi hingga dewasa, seiring dengan perjuangan untuk menghidupi dan mendidik anak-anak itu. Seorang ibu rela melakukan apa saja demi mereka.

Namun, menginjak usia remaja sesuatu yang tak terbayangkan terjadi. Seperti tiba-tiba saja petir menyambar. Lemas, lemah, dan lungai badan mengetahui kenyataan itu. Bukan hanya malu dan tak berdaya, tetapi juga menyesali. Merasa diri bersalah, atau sebaliknya menyalahkan orang lain. Marah, sakit hati, dan entah perasaan apa lagi. Semua bertumpuk membebani perasaannya.

Ibu mana yang tidak terkaget-kaget mendapati kenyataan itu? Kenyataan apa? Berikut tiga peristiwa yang mengharu-biru perasaan seorang ibu.

*

Di Jember, Jawa Timur, seorang ibu melakukan kegiatan dan kesibukan sehari-hari seperti biasa. Ia punya seorang anak lelaki berusia remaja. 

Sekolah kelas 1 SMK. Seperti remaja lain ia menunjukkan sikap keremajaannya. Tapi memang tidak seaktif teman-teman sekolahnya. Si anak cenderung agak menutup diri.

Hingga suatu hari, Ibu mendapat telepon dari seseorang di Satpol PP.

Ya, dari Satuan Polisi Pamong Praja. Bingung ia, bertanya-tanya ada apa. Waktu itu ia tahu anak lelakinya belum pulang. Kebiasaannya pergi ke rumah teman sampai malam. Tak jarang malah menginap di rumah temannya.

Siang itu si Ibu diminta untuk datang ke kantor Satpol PP, Rabu (15/4/2020). Dan ia berangkat dengan penuh tanda tanya.

Di kantor itu betapa kagetnya ia, setelah berbincang beberapa lama dengan petugas yang ada, seorang petugas menjelaskan: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun