Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rubiah Bekti, Ibu Para Wali Cahyana

20 Maret 2024   14:59 Diperbarui: 20 Maret 2024   15:13 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Rubiah Bekti, Ibu Para Wali Cahyana (Dok. Pribadi)

Seperti dikisahkan sebelumnya, Raden Munding Wangi memeluk Islam dan berganti nama menjadi Syekh Jambu Karang. Untuk mempererat persaudaraan dan bakti kepada gurunya Syekh Atas Angin, Ia menikahkan anaknya yang bernama Rubiah Bekti.

Dengan demikian, terjadilah perkawinan antara Rubiah Bekti Gadis Pajajaran dengan Syekh Atas Angin yang berasal dari Jazirah Arab / Maghribi. Maka, bisa dibilang para penerus Cahyana adalah blasteran Pajajaran - Arab... hehe.

Artikel mengenai Syekh Jambu Karang sudah saya tulis sebelumnya dan bisa dibaca di sini

Spesial untuk Nyai Rubiah, ada beberapa versi mengenai asal usulnya. Selain, sumber yang menyebutnya sebagai puteri kandung dari Munding Wangi, ada cerita lain tentang Rubiah seperti yang disebutkan oleh Tri Atmo (2014) di buku 'Purbalingga dalam Legenda'. 

 

Menurut buku itu, Rubiah bukanlah anak kandung dari Raden Munding Wangi, sebab, pangeran itu berkelana seorang diri. Jadi, sebelum sampai di Gunung Panungkulan, Ia bertemu dengan seseorang bernama Ki Kelun yang sedang nderes atau menyadap nira pohon aren sambil menggendong anak perempuannya. 

 

Adalah tidak biasa seorang laki-laki bekerja dengan membawa anaknya yang masih kecil, apalagi sampai dibawa naik Pohon Aren. Ternyata, Ki Kelun melakukan itu karena istrinya atau ibu anak itu telah meninggal. Raden Munding Wangi pun merasa iba dan kemudian mengangkat anak perempuan Ki Kelun itu menjadi anaknya, lalu diberi nama Rubiah Bekti.

(Dok: mencarisejarah.blogspot.com)
(Dok: mencarisejarah.blogspot.com)

Ki Kelun sendiri dikisahkan berasal dari daerah bernama Wanakasimpar yang di kemudian hari masuk menjadi wilayah Panusupan, salah satu wilayah penyangga Perdikan Cahyana. Ada yang menyebut Wanakasimpar berubah menjadi Pamidangan yang berganti nama menjadi Rajawana. Saat ini, Panusupan menjadi nama desa di Kecamatan Rembang dan Rajawana terletak berdekatan meskipun kecamatannya berbeda yaitu Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun